Komunitas Kerenisme Berjuang Menegakkan Falsafah Hidup

Komunitas Kerenisme asal Bulukumba yang bergerak dalam aksi sosial/ IST

BULUKUMBA – Membentuk sebuah komunitas dengan visi bermanfaat bagi orang lain, menjadi salah satu falsafah terbentuknya Komunitas Kerenisme.

Ditengah sikap masyarakat yang cenderung apatis, sikap yang seakan-akan tidak peduli dengan masyarakat kecil maupun masyarakat yang tidak mampu, namun ada-ada saja yang masih peduli dengan terhadap masyarakat kecil tersebut.

Komunitas yang ada di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, mengkhususnya perfgerakan merekadi bidang Sosial.

Merujuk pada arti Komunitas, ia adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi
oleh semua atau banyak.

Kerenisme berasal dari kata Keren Is Me yang atinya Keren Itu Saya, Komunitas yang terbentuk pada tanggal 12 Desember 2013 lalu. Diilhami oleh pemikiran dari pemuda Bulukumba, Imyen Damai.

Ia mengatakan bahwa Kerenisme ini bergerak di bidang sosial yang berfungsi mengumpulkan dan menyalurkan bantuan kepada orang yang tidak mampu.

“Kegiatan pertama kami yakni menyalurkan bantuan kepada Nenek Angke, seorang nenek yang tinggal bersama cucnya di Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba, Sulsel. Rumah Nenek Angke ini sangat tidak layak pakai dan akhirnya kami sepekat untuk merenovasi rumah tersebut dan di tahun 2014 renovasi Rumah Nenek Angke telah rampung.

Disinilah awal mula saya dan teman-teman untuk memulai serangkain kegiatan sosial hingga saat ini,” ujar Imyen Damai saat diwawancarai Sulselekspres.com, Minggu (27/8).

Selain itu Kerenisme tidak hanya bergerak di bidang sosial saja, akan tetapi bergerak di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), keagamaan dan lain-lain.

“Adapun kegiatan pengembangan SDM yang pertama kami lakukan yakni pelatihan service komputer khusus untuk anggota Kerenisme yang dimana kami berharap bahwa anggota Kerenisme memiliki banyak skill dan kkeahlian yang isnya allah kelak mampu beramnfaat bagi masa depan anggota,” jelas Imyen Damai yang juga merupakan Alumni Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Angkatan 1999.

Lebih lanjut Imyen Damai menambahakan bahwa saat ini Kerenisme tela memiliki Akta Notaris atau Akta Pendirian Organisasi tertanggal 28 Desember 2015 dan sementara dalam proses registrasi organisasi kemasyarakatan di lingkungan Kementrian Dalam Negeri Pemerintah Daerah, Kantor Kesbang dan Politik Kabupaten Bulukumba.

“Alahmdulillah sekarang saya sudah memiliki anggota sebanyak 50 orang dan memiliki sekeretariat di Jalan Cendana Kabupaten Bulukumba, Sulsel. Semoga Kerenisme mampu semakin bermanfaat bagi anggota dan seluruh masyarakat indonesia terkhususnya di Sulawesi Selatan ini,” tandas Angkatan pertama penggiat seni UKM Seni Budaya Talas Unismuh itu.