KPA Catat Penderita HIV AIDS di Makassar 9.032 Orang

Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal (Daeng Ichal) yang juga Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS Kota Makassar saat memberikan pengantar tentang pencegahan HIV AIDS/ SULSELEKSPRES.COM/ RAHMI DJAFAR

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Makassar, mencatat jumlah penderita HIV AIDS di Kota Makassar sejak 2005 hingga Juni 2017 sebanyak 9.032 orang.

Hal itu diungkap saat KPA dan Dinas Kesehatan Kota Makassar menggandeng media dalam upaya penangggulangan dan pencegahan HIV AIDS, di Hotel Jolin, jalan Pengayoman, Makassar Kamis- Jumat, (5 – 6/10).

“Kita saat ini ada pada angka kasus HIV dan Aids Makasar sebanyak 9.302 orang (2005-2017). Akan tetapi cukup banyak juga yang telah kita capai dalam penanggulangan HIV-AIDS di Makassar. Saudara-saudara kita yang terinfeksi HIV dan mendapat layanan dukungan serta pengobatan optimal makin meningkat,” ujar Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal yang juga Ketua Harian KPA Kota Makassar.

Angka tersebut terdiri dari HIV sebanyak 6.760, dan AIDS 2.542. Lanjut Daeng Ichal- sapaan akrab Syamsu Rizal, semakin banyak pula penularan HIV dan kematian akibat AIDS yang dapat kita cegah.

“Namun demikian kita masih harus kerja keras dan menggunakan segala sumber dana dan daya secara efektif dan efisien, agar dalam kurun waktu 5 – 10 tahun depan kita dapat mengendalikan penyakit HIV dan AIDS sehingga tidak lagi jadi ancaman kesehatan masyarakat di Indonesia,” ujar Daeng Ichal.

Sekretaris KPA Kota Makassar, Mawardi menyampaikan bahwa HIV AIDS merupakan kegiatan yang kedua, tahun lalu juga dilaksanakan kegiatan yang sama dan diharapkan ke depannya bisa dilakukan secara berkesinambungan agar semakin banyak jurnalis yang mengetahui informasi seputar HIV AIDS untuk selanjutnya disebarkan kembali melalui pemberitaan ataupun artikel.

“Media saya kira mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam upaya penanggulangan HIV AIDS. Melalui media, informasi tersebar dan dikonsumsi oleh publik, ke depan kami harap kawan-kawan jurnalis dalam menyajikan berita atau informasi memiliki empati, baik terhadap penderita maupun keluarganya, media juga bisa menjadi bagian dari gerakan advokasi dalam rangka mempengaruhi suatu kebijakan yang dibutuhkan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS khususnya di kota Makassar,” ujar dia.