25 C
Makassar
Sunday, March 23, 2025
HomeMutiara HikmahLISAN TERJAGA, PUASA SEMPURNA

LISAN TERJAGA, PUASA SEMPURNA

- Advertisement -

Mutiara Ramadhan (11):

Oleh Hadi Daeng Mapuna
(Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar)

SetiapĀ orang yang berpuasa berusaha agar puasanya betul-betul diterima dan diberi pahala yang berlipat ganda oleh Allah swt., sehingga tidak sekadar merasakan lapar dan dahaga saja. Sebab, banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya lapar dan dahaga. Rasulullah saw. bersabda, yang artinya:

“Betapa banyak orang yang berpuasa, namun ia tidak mendapatkan dari puasanya kecuali rasa lapar, dan betapa banyak orang yang shalat malam, namun ia tidak mendapatkan dari shalatnya kecuali begadang.”Ā (HR. Ahmad no. 8693, Ibnu Majah no. 1690, dan dinilai hasan sahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 1075).

Menjaga puasa tidak sekadar menahan diri untuk tidak makan, tidak minum, dan tidak berhubungan suami istri di siang hari, tetapi juga sangat penting adalah menjaga lisan.Ā Islam sangat menekankan pentingnya menjaga lisan dari ucapan yang tidak bermanfaat, perkataan-perkataan kotor, dusta, dan ghibah, apalagi di bulan Ramadhan.

Nabi saw. bersabda, yang artinya:

ā€œBarang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.ā€Ā (HR. Bukhari & Muslim)

Dalam hadis yang lain, Beliau bersabda, yang artinya:

“Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dosa, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya.”Ā (HR. Bukhari)

Kedua hadis di atas merupakan perincian lebih lanjut dari ayat Al-Qurā€™an Surat Al-Hujurat ayat 12, yang artinya:

ā€œWahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.Ā Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.Ā Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.ā€Ā (QS. Al-Hujurat : 12)

Lisan yang tidak terjagaĀ dapat mengakibatkan dosa yang lebih besar daripada dosa akibat anggota tubuh lain. Jika pedang hanya bisa melukai badan, lisan bisa melukai hati. Bahkan bisa menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Sudah menjadi pengetahuan umum, banyak peristiwa atau kejadian pembunuhan hanya karena salah paham terhadap lisan seseorang.

Dikisahkan, Sahabat Muā€™adz bin Jabal r.a. bertanya kepada Rasulullah saw. tentang amalan yang paling utama, dan Nabi menjawab dengan menyebutkan shalat, puasa, dan jihad. Lalu beliau menambahkan,Ā “Maukah aku tunjukkan sesuatu yang dapat mengendalikan semua itu?”Ā Rasulullah memegang lidahnya dan bersabda,Ā “Jagalah ini!”Ā (HR. Tirmidzi)

Sayyidah Aisyah r.a. pernah mengucapkan kata-kata secara tidak sengaja,Ā “Cukup bagimu melihat Shafiyyah, dia pendek.”Ā Rasulullah saw. bersabda,Ā “Engkau telah mengucapkan kata-kata yang jika dicampur dengan air laut, niscaya akan merubahnya (menjadi keruh).”Ā (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)

Betapa ā€œtajamnyaā€ kata-kata yang diucapkan lidah Sayyidah Aisyah r.a. sampai-sampai Rasulullah menyatakan bahwa kata-kata Sayyidah Aisyah itu jika dibuang ke air laut bisa membuat air laut keruh.

Ada seorang wanita yang rajin shalat dan puasa, tetapi sering menyakiti tetangganya dengan lisannya. Rasulullah saw. bersabda,Ā “Dia di neraka.”Ā (HR. Bukhari dalamĀ Adabul Mufrad no. 119).

Menjaga lisan adalah bagian dari upaya meraih kesempurnaan puasa. Ramadhan adalah momen untuk melatih diri agar setelah bulan ini, lisan tetap terjaga dari ucapan yang tidak baik. Menghindari ghibah, fitnah, dan perkataan kasar. Akan lebih baik kita memperbanyak zikir, istighfar, dan membaca Al-Qurā€™an daripada berbicara sia-sia. Berkata lembut kepada keluarga dan orang lain sebagai bagian dari ibadah.

Mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai momentum memperbaiki lisan kita, agar puasa kita tidak sia-sia dan benar-benar membawa keberkahan.Ā Jika lisan terjaga, insya Allah puasa tidak hanya sah, tetapi juga membawa keberkahan dan diterima oleh Allah.Ā Wallahu aā€™lam.(*)

spot_img
spot_img

Headline

spot_img