Mahasiswa Lombok Rayakan Anugerah Pahlawan Muhammad Zainuddin Abdul Majid

JAKARTA, SULSELEKSPRES.COM — Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada pendiri Nahdlatul Wathan, Maulana Syeikh Tuan Guru Kyai Haji Zainuddin Abdul Madjid disambut dengan rasa syukur dan bahagia oleh seluruh warga Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, Maulana Syeikh adalah satu-satunya pahlawan nasional yang berasal dari NTB.

Untuk menyambut berita gembira tersebut, perkumpulan mahasiswa Lombok di Jakarta mengadakan tasyakkuran pada Kamis, (9/10), sebagai wujud rasa syukur dan kebanggaan. Tasyakkuran yang diprakarsai oleh Ikatan Mahasiswa Sasak (IMSAK) Jakarta ini diisi dengan membaca shalawat Nahdhatain, hizib, dan napak tilas perjuangan Maulana Syeikh.

Mahasiswa dari berbagai kampus dan sekitarnya diundang untuk hadir pada acara tasyakkuran tersebut sekaligus sebagai momen untuk mempererat tali silaturrahim di antara sesama mahasiswa rantau.

Mahasiswa rantau yang hadir dalam acara tersebut menyiratkan perasaan yang sama, yakni rasa bangga dan bahagia atas penganugerahan gelar pahlawan kepada Maulana Syeikh. Sebab, penganugerahan gelar pahlawan tersebut bukan semata-mata sebuah pemberian gelar, melainkan juga berarti pengakuan negara atas andil Maulana Syeikh dalam membangun bangsa dan negara.

Selama ini masyarakat NTB cukup lama menunggu hadirnya seorang tokoh daerah yang diakui secara nasional kiprahnya dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun bangsa dan negara.

Maulana Syeikh sejatinya telah menjadi pahlawan bagi warga NTB dan penganugerahan gelar pahlawan oleh negara berarti pengakuan bahwa Maulana Syeikh adalah pahlawan bagi bangsa Indonesia. Ini lah yang membuat warga NTB bangga dan bersyukur atas penganugerahan gelar pahlawan tersebut.

Acara tasyakkuran mahasiswa Lombok di Jakarta tersebut berjalan dengan guyub dan penuh kekeluargaan. Meski mahasiswa yang hadir tidak semuanya pernah menempuh pendidikan di Nahdlatul Wathan dan berasal dari organisasi keagaaman yang beragam, penetapan gelar pahlawan kepada Maulana Syeikh telah lama ditunggu oleh semua warga NTB.

Dalam acara tasyakkuran tersebut, para mahasiswa yang hadir mengharapkan semoga penghargaan gelar pahlawan kepada Maulana Syeikh ini dapat menjadi momentum bagi munculnya perbaikan dalam pembangunan NTB dan perkembangan Nahdlatul Wathan secara khusus ke arah yang lebih baik.

Empat pahlawan nasional yang ditetapkan pada tahun 2017, yakni Malahayati (laksamana perempuan Aceh, abad ke-16) Lafran Pane (1922-1991, pendiri Himpunan Mahasiswa Islam, HMI), Mahmud Marzuki (1915-1946, politikus partai Sarikat Islam, SI) Muhammad Zainuddin Abdul Majid (1898-1997, ulama dari Nusa Tenggara Barat)