Mayat Diangkut Dengan Sarung, Bupati Bulukumba Janji Copot Jabatan Kepala Puskemas

Mayat di Kabupaten Bulukumba, Sulsel, diangkut tidak menggunakan ambulance tapi memakai bambu dan sarung hingga 5 Km

MAKASSAR – Bupati Bulukumba, A. Sukri Sappewali menemui pendemo di Jl. Alauddin Makassar mengenai kepala puskesmas kajang yang menolak ambulancenya di pakai untuk membawa jenazah ke rumah duka,

Akibatnya jenazah Alm. Mappi dibawa pulang oleh kerabatnya dengan memakai sebilah bambu dan sarung sejauh 5 km.

Peristiwa ini sontak menjadi viral dan menjadi isu nasional, berbagai pihak menyuarakan bahwa Kepala Puskesmas Kajang, Sitti Hayati harus dicopot dari jabatannya karena kikir meminjamkan ambulance untuk digunakan mengantarkan mayat salah seorang pasien yang meninggal di Puskesmas yang ia pimpin.

Sewaktu menemui pendemo, Bupati Bulukumba Andi Sukri Sappewali  menyatakan bahwa dirinya akan segera mencopot kepala puskesmas dari jabatannya.

“Saya sudah bilang, ambulance boleh dipakai untuk membawa jenazah ke rumah duka, saya segera pulang untuk mencopot kepala puskesmas itu” ujar Bupati Bulukumba, Minggu (27/8/2017).

Sementara itu, Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto beberapa saat lalu juga berkomentar bahwa hal ini harusnya tidak terjadi apabila ada inisiatif atau solusi dari Kepala Puskesmas Kajang.

“Hal ini sebenarnya tidak bisa dibiarkan, ini merupakan perlakuan dari seorang Kepala Puskesmas yang tidak bisa di benarkan” ujar Tomy Satria Yulianto beberapa saat lalu.

Sindiran KKMB, Koin 1000 Untuk Mobil Jenazah!

Seelumnya, Kerukukunan Keluarga Besar Mahasiswa Bulukumba (KKMB) Universitas Indonesia Timur (UIT) melakukan unjuk rasa dengan aksi penggalangan dana 1000 Koin. Aksi itu dilakukan untuk pengadaan mobil jenazah di Kabupaten Bulukumba di Jalan AP Pettarani, Makassar, Sabtu (26/8/2017).

Aksi KKMB UIT menyindir ini menyinggung pihak Pemerintah Kabupaten Bulukumba terkhususnya Puskesmas Kecamatan Kajang, terkait mayat yang diangkut menggunakan sarung setelah wafat di Puskesmas Kajang. Bahkan, video warga yang menggotong mayat itu viral di Sosial Media. KKMB UIT ini hanya ingin diberikan koin bukan uang kertas.

Kejadian ini cukup memilukan ditengah massifnya kampanye pelayanan kesehatan dan pelayanan maksimal kepada warga miskin. Mayat warga yang diangkut menggunakan sarung ini disebut meninggal di Puskesmas Kajang, Bulukumba.

Jenderal Lapangan Saril CH dalam orasinya mengatakan, aksi yang dilakukan hanya untuk mengumpulkan dana dalam bentuk koin untuk membeli mobil jenasah, karena Kasihan Pemerintah Kabupaten Bulukumba utamanya Puskesmas Kajang yang katanya tidak punya Mobil Jenazah.

“Namun nyatanya Mobil Puskesmas Kecamatan Kajang pernah digunakan oleh Kepala puskesmas Kajang untuk mengunjungi keluarganya yang pesta di salah satu Hotel di Makassar. Apakah itu fungsi dari mobil puskesmas Kajang? Kasian sekali,”tegas Saril CH.

Baca: Mayat Diangkut Pakai Sarung dan Bambu Hingga 5 Km, Hebohkan Nitizen

Lanjut Saril CH mempertanyakan kegunaan sebenarnya Mobil dari Puskesmas Kajang ini?. Apakah mobil ini dilakukan untuk bepergian Kepala Puskesmas Kajang saja?.

“Ini seakan-akan Mobil Puskesmas Kajang hanya untuk digunakan Kepala Puskesmas Kajang saja. Bodo sekali, Kasihan Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang tidak mengevaluasi pihak Kepala puskesmas Kajang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba,”ungkap Saril.