Mutiara Ramadhan (18):
Oleh Hadi Daeng Mapuna
(Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar)
Setiap bulan Ramadhan, umat Islam memperingati Nuzulul Quran, peristiwa turunnya Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia. Peristiwa ini bukan sekadar sejarah, tetapi juga momentum untuk merefleksikan bagaimana Al-Quran dapat menjadi cahaya dalam setiap aspek kehidupan.
Nuzulul Quran: Malam Penuh Kemuliaan
Nuzulul Quran terjadi pada malam 17 Ramadhan, ketika Nabi Muhammad saw. menerima wahyu pertama melalui Malaikat Jibril. Peristiwa ini bertepatan dengan Lailatul Qadar, malam yang penuh kemuliaan dan lebih baik dari seribu bulan. Allah swt. berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan…” (QS. Al-Qadr: 1-3)
Selain itu, dalam QS. Al-Baqarah: 185, Allah menegaskan:
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).”
Al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan sebagai rahmat bagi semesta alam. Ia bukan sekadar bacaan, tetapi juga pedoman yang mengajarkan kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan kebaikan dalam kehidupan sosial.
Dahsyatnya Pengaruh Al-Quran
Al-Quran memiliki kekuatan luar biasa dalam menyentuh hati manusia. Umar bin Khattab, yang awalnya keras menentang Islam, akhirnya luluh setelah mendengar lantunan ayat-ayat suci. Kisah ini menunjukkan bagaimana Al-Quran dapat mengubah seseorang yang membukakan hatinya kepada kebenaran.
Tak hanya itu, semangat mencintai Al-Quran juga terlihat dalam upaya banyak orang menghafalnya. Dari anak-anak hingga lansia, bahkan mereka yang memiliki keterbatasan fisik, tetap bersemangat dalam menghafal dan mengamalkan firman Allah.
Hikmah Al-Quran dalam Kehidupan
Al-Quran memberikan jawaban atas pertanyaan mendasar manusia tentang kehidupan dan kebahagiaan. Ia membimbing manusia dalam menghadapi tantangan dengan sabar dan tawakal. Allah swt. berfirman:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, Al-Quran adalah sumber ketenangan, mengajarkan nilai-nilai luhur yang tetap relevan dalam kehidupan modern. Oleh karena itu, mari jadikan Al-Quran sebagai sahabat dan pedoman dalam setiap langkah kehidupan.
Nuzulul Quran bukan hanya peristiwa historis, tetapi momen untuk menggali kembali pesan Ilahi di dalamnya. Ramadhan adalah kesempatan emas untuk semakin dekat dengan Al-Quran – membaca, memahami, dan mengamalkannya. Dengan berpegang teguh pada Al-Quran, manusia dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Wallahu a’lam.[*]