Mitos Dibalik Telapak Tangan Kerap Berkeringat

SULSELEKSPRES.COM – Tak sedikit orang mengalami kondisi telapak tangan yang sering berkeringat, sehingga membuat mereka harus kerap mengelapnya dengan saputangan. Kadang, hal ini juga membuat si penderita merasa tak nyaman.

Palmar Hyperhidrosis dan Plantar Hyperhidrosis. Mungkin istilah ini terdengar asing bagi kita, namun tanpa disadari kita sering menemukannya dalam kehidupan sehari-hari, atau bahkan kita mungkin salah satu orang yang mengalaminya.

Palmar Hyperhidrosis adalah suatu gejala dimana telapak tangan kita selalu berkeringat dingin. Sedangkan Plantar Hyperhidrosis adalah suatu gejala dimana yang sering berkeringat adalah bagian telapak kaki. Keduanya merupakan istilah medis dan merupakan bagian dari kelainan Hyperhidrosis.

Hyperhidrosis sendiri sebenarnya kelainan dimana kita sering berkeringat dingin atau mengeluarkan keringat berlebih pada bagian tubuh tertentu, seperti area wajah terutama kening, ketiak, telapak tangan dan kaki, punggung, tanpa adanya suatu hal atau kondisi yang mendasari.

Dikutip dari laman Luvizhea.com, Hyperhidrosis pada dasarnya bukan merupakan suatu penyakit, hanya saja suatu kelainan pada jaringan kelenjar keringat pada bagian tubuh tertentu (bersifat lokal, tidak terjadi pada seluruh bagian tubuh).

Tetapi bisa saja ini adalah gejala awal dari suatu penyakit tertentu, namun semua itu harus didasari dengan pemeriksaan yang lebih mendalam dan juga harus disertai gejala-gejala lain yang mungkin timbul.

Yang sering menjadi masalah dari Hyperhidrosis ini justru pada kepercayaan diri seseorang. Terutama pada Palmar Hyperhidrosis karena orang yang mengalaminya akan merasa minder atau malu saat berjabat tangan.

Sedangkan pada Plantar Hyperhidrosis masalah yang sering terjadi adalah masalah bau kaki, hal ini terjadi karena telapak kaki yang selalu berkeringat dipakaikan sepatu yang tertutup menjadi tempat strategis berkembang biaknya bakteri-bakteri. Jadi semua masalah ini tentu akan berdampak negatif terhadap kehidupan sosial, pendidikan bahkan karier seseorang.

Apakah benar telapak tangan selalu berkeringat merupakan gejala dari penyakit lemah jantung?

Memang banyak mitos atau opini yang beredar di masyarakat bahwa telapak tangan yang selalu berkeringat sering dikaitkan dengan sakit jantung, atau gejala dari penyakit lainnya seperti paru-paru basah.

Namun banyak diantara mereka setelah melakukan pemeriksaan, hasil diagnosanya adalah negatif. Yaitu bukan karena kelainan jantung, walaupun sebenarnya ada hubungannya dengan saluran jantung.

Sebenarnya, apa penyebab dari telapak tangan yang kerap berkeringat ini?. Berikut beberapa penyebabnya:

Rasa cemas

Dilansir dari halaman doktersehat, Pakar kesehatan menyebutkan bahwa penyebab pertama dari telapak tangan yang kerap berkeringat ternyata adalah rasa cemas. Karena cemas akan sesuatu hal, tubuh akan memproduksi lebih banyak keringat dan meningkatkan keinginan buang air kecil.

Rasa kesal

Tak hanya rasa cemas, rasa kesal akan sesuatu hal bisa membuat jantung berdetak dengan lebih kencang dan akhirnya membuat produksi keringat, termasuk pada telapak tangan meningkat. Demi mengatasinya, cobalah untuk mengatur nafas agar pikiran menjadi lebih rileks dan produksi keringat menurun.

Gangguan keseimbangan hormon

Produksi keringat juga dipengaruhi oleh keseimbangan hormon, khususnya hormon tiroid. Jika produksi hormon ini berlebihan, maka produksi keringat, termasuk di telapak tangan juga bisa menjadi semakin banyak. Produksi hormon tiroid yang berlebihan juga menandakan adanya gangguan pada jantung sehingga sebaiknya harus segera diperiksakan ke dokter untuk mengetahui secara pasti apakah terkena masalah kesehatan jantung atau tidak.

Stress

Gangguan mental ternyata bisa membuat produksi keringat meningkat dengan signifikan.

Obesitas

Tak disangka, kondisi kelebihan berat badan atau obesitas ternyata juga bisa memicu produksi keringat berlebih. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar lemak dalam tubuh yang bisa meningkatkan suhu tubuh dan akhirnya membuat mereka merasa lebih mudah gerah dan memproduksi keringat dengan lebih banyak, termasuk pada telapak tangan.

Kurang bergerak

Jika kita cenderung malas bergerak, produksi keringat pada tangan juga cenderung meningkat. Tak hanya itu, kurang gerak juga disebut-sebut bisa memicu datangnya penyakit berbahaya layaknya obesitas, kolesterol, hingga penyakit jantung.