MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Sebagai Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) yang menjalankan fungsi pembinaan dan supervisi, posisi Inspektorat dianggap penting.
Untuk itu, sebagai Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah akan melibatkan unsur akademisi dan seorang dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengisi jabatan Inspektorat.
BACA: KPK Peringatkan Kepala Daerah di Sulsel Soal Pengadaan Barang dan Jasa Serta Perizinan
“BPKP kan satu, (Akademisi) Unhas kita belum tahu berapa, yanh penting sesuai kebutuhan, itu kebutuhan seperti apa,” ujar Nurdin saat ditemui seusai mengisi acara Anti Corruption Summit 2018, di Four Point by Sheraton Makassar, Selasa (23/10/2018).
Untuk akademisi sendiri, Nurdin meminta kepada Universitas Hasanuddin (Unhas). Rencananya, para akademisi ini selain mengisi inspektorat juga bakal mengisi jabatan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Sulsel.
BACA: Akademisi Unhas Tekankan Permen Ini Untuk Pelaku UKM Makassar
“Tentu Bappeda itu penting, karena itu jantungnya,” imbuhnya.
Menurut Nurdin, bila berkaca pada saat dirinya memimpin Bantaeng. Kehadiran Inspektorat membuat pemerintahan dapat tenang dan mencegah timbulnya hal-hal yang fatal.
BACA: Diingatkan KPK, Wagub Sulsel: Tenang Belanda Masih Jauh
“Inspektorat itu penting, tentu kita harap. Artinya gini, Ini kan bayangin, ini kita terus cerita soal pemberantasan korupsi, padahal sebenarnya itu kalau kepala daerah mau pasti bisa, saya yakin itu pasti bisa,” terangnnya. “Dan yang kedua harus ada keteladanan.”
Sementara itu, saat ditanya terkait jumlah akademisi yang akan diserap. Nurdin belum dapat memastikannya.
“Belum, kita lihat lah. Yang penting ada contoh satu yang bisa menjadi tauladan.” ringkasnya.
