PAREPARE, SULSELEKSPRES.COM – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah melakukan sidak di lokasi proyek Rel Kereta Api (RKA) Trans Makassar Parepare di Pekkae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Jum’at (26/10/2018).
Sejak dilantik pada 5 September lalu. Kunjungan ini merupakan kali pertama bagi Nurdin Abdullah setelah mengemban tugas sebagai Gubernur Sulsel.
Masih di lokasi sama. Nurdin didampingi Bupati Barru Suardi Saleh saat dilakukan uji coba proyek strategis nasional ini.
“Sebentar lagi kereta api kita akan selesai mudah-mudahan 2020 sudah bisa dinikmati. Orang Barru bisa kerja di Makassar. 20 menit sudah bisa sampai,” kata Nurdin.
Sepanjang perjalanan, Nurdin tak lupa untuk membahas mengenai kesiapan dan progresnya hingga rencana pembangunan sampai Manado (Sulut). Termasuk pembiayaan dan juga investor.
“APBN kita tentu pasti berat, tentu berat, sekarang ada investor yang mau melanjutkan pasti itu akan lebih cepat,” sebutnya.
Hal ini menurut Nurdin, dipengaruhi pula oleh teknologi yang digunakan serta konstruksinya. Ada beberapa pilihan teknologi, kata Nurdin. Misalnya dari Jerman, Jepang, China demikian juga produk dalam negeri sendiri.
Di atas kereta, Nurdin juga berbicara tentang desain dengan PPK Perkeretaapian. Ia berharap agar jalur kereta api ini bisa masuk hingga ke wilayah Bandara Sultan Hasanuddin.
“Jadi kalau kereta ini masuk Bandara akan mengurangi kendaraan ke airport. Kita sudah bisa lihat sekarang kepadatan di jalan tol karena semua menuju Bandara nah, kalau bisa ini kita redesain. Jadi semua penumpang yang mau ke Parepare nda usah pakai mobil pribadi,” ujarnya.
Ia berharap tahun 2021 kereta api rute Makassar-Parepare bisa dinikmati. Perjalanan dari bahkan jarak antara Makassar dan Manado 1.732 Km, jika menggunakan teknologi kereta dari Jepang atau China yang rata-rata dapat menempuh perjalanan 250-335 Km/jam. Maka hanya ditempuh beberapa jam saja.
Sementara itu, PPK Perkeretaapian Doni Adi Kuncoro mengatakan, bahwa pihaknya dalam melakukan pembebasan lahan paralel, terus berkoordinasi dengan Kabupaten Pangkep dan Maros.
“Mungkin dalam satu bulan sudah musyawarah inshaallah, kita juga Desember sudah mengawali pembangunan,” ucapnya.