PAREPARE, SULSELEKSPRES.COM – Sebanyak 13 Pompa sumur dalam yang di gagas oleh Wali Kota Parepare, Taufan Pawe kini dioperasikan Perusahaan Air Minum (PAM) Tirta Karajae menghadapi musim kemarau.
Direktur PAM Tirta Karajae Kota Parepare, Andi Firdaus Djollong mengatakan, 13 pompa sumur dqlam diaktifkan guna mengoptimalkan suplai sumber air baki permukaan salo karajae,
“Kita aktifkan 13 pompa sumur dalam, sebagai amtipasi suplai air karajae selama musim kemarau,” katanya.
Selain itu, pihak PAM Tirta Karajae menyiapkan sistem interkoneksi yang dapat mengatur suplai air dari pompa sumur dalam ketika debit air salo karajae menurun.
“Sementara kita coba buat sistem interkoneksi, apabila debit air karajae turun, nantinya secara otomatis disuplai sumur dalam terdekat,” jelasnya.
Manager Teknik dan Operasional PAM Tirta Karajae Parepare, Muh Rapi mengungkapkan, saat ini jumlah produksi sumber air permukaan salo karajae masih normal di angka 180 liter perdetik.
“Produksi air salo Karajae masih stabil dan mencukupi, walaupun ada sedikit kendala teknis di lokasi dampak banjir,” jelasnya.
Rapi menerangkan, secara teknis 13 Pompa sumur dalam yang aktif, dua diantaranya yakni Laupe dan Lanyer masih menggunakan tekanan pompa level rendah serta berstatus standby.
Rapi menambahkan, selesainya perbaikan instalasi imtek lima dan aktifmya pompa sumur dalam P14 Bambu Runcing, dapat mengoptimalkan distribusi air di titik tertentu dalam keadaan puncak kemarau.
“Imtek lima itu berfungsi sebagai interkoneksi wilayah Perumnas dan sekitarnya, sementara P14 penyuplai stabilitas IPA1 meliputi Jenderal Sudirman sekitarnya termasuk Minrulangnge,” tandansya.