29 C
Makassar
Saturday, December 14, 2024
HomeMetropolisPersonel Satgas Terbatas jadi Faktor Keterlambatan Penanganan Jenazah Covid

Personel Satgas Terbatas jadi Faktor Keterlambatan Penanganan Jenazah Covid

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Satgas Covid-19 Sulsel menjelaskan kurangnya personel di lapangan menjadi faktor utama penyebab keterlambatan penanganan jenazah pasien Covid-19 yang berada di RSUD Daya Makassar hingga mengeluarkan bau tak sedap.

Satgas beralasan hal itu disebabkan lantaran banyak jumlah jenazah yang harus diantar dan dimakamkan oleh personel Satgas Covid-19 di Pemakaman Macanda, Kabupaten Gowa, Sulsel.

Ketua Koordinator Posko Satgas Covid-19 Sulsel, dr Arman Bausat menuturkan bahwa dalam kurun waktu dua minggu terakhir jumlah jenazah pasien Covid-19 yang harus dijemput dan dimakamkan mengalami peningkatan yang tinggi.

“Kan jumlah kasus kematian dalam waktu 2 minggu terakhir sangat tinggi. Sebenarnya fungsi Satgas di provinsi dalam pengantaran jenazah hanya sebatas koordinasi. Cuma pada tahun lalu provinsi mengambil perannya kabupaten kota hingga jenazah juga diurusi. Dampaknya seperti sekarang,” jelas dr Arman Bausat dilansir dari CNNIndonesia com, Rabu (28/7).

Keterlambatan penjemputan jenazah di RSUD Daya itu, kata Arman, juga karena personel Satgas Covid-19 Sulsel sangat terbatas, sementara mereka harus melayani 48 rumah sakit yang ada di Kota Makassar.

“Pada Sabtu kemarin jumlah kasus kematian ada 21 orang. Itu proses pengantaran dan pemakaman jenazah setelah saya cek membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 jam. Kalau 10 jenazah berarti membutuhkan waktu 30 jam. Jadi wajar kalau delay,” ungkapnya.

Untuk tidak terjadi keterlambatan pengambilan dan pengantaran jenazah sambung Arman Satgas Covid-19 Sulsel membutuhkan support dari pemerintah kabupaten dan kota.

“Karena kami memiliki tiga tim ini juga sangat terbatas kemampuannya. Mereka juga butuh istirahat. Jadi Wali Kota Makassar mau juga menyetujui akan membantu kami dengan menyediakan tiga mobil ambulance, sehingga mengurangi beban kami,” bebernya.

Arman Bausat menanggapi keluhan pihak RSUD Daya Makassar soal keterlambatan penjemputan jenazah pasien Covid-19 hingga berbau busuk. Ia menuturkan, bahwa personel Satgas Covid-19 Sulsel telah bekerja secara maksimal.

“Kasus kemarin itu pasien meninggal di rumah sakit kota, sementara tim kami antre untuk menjemput jenazah. Seharusnya pihak rumah sakit sendiri berinisiatif untuk mengantar jenazah ke Macanda. Karena semua rumah sakit itu punya mobil mayat,” katanya.

Saat ini, kata Arman jumlah armada untuk mobil pengangkut jenazah pasien Covid-19 sebanyak 4 unit dalam kondisi siap jalan.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img