Pertengahan Tahun 2017, Pengguna Narkotika di Makassar Capai 3.000 Jiwa

MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar peringati hari Anti Narkotika Internasional 2017 di Balaikota Makassar, hal ini di rangkaikan dengan Upacara bendera merah putih yang merupakan rutinitas di Balaikota Makassar, yang dipimpin langsung oleh Walikota Makassar Ramadhan “Danny” Pomanto, Senin (21/8).

Walikota Makassar mengatakan, bahwa maraknya penyalahgunaan narkoba, merupakan ancaman yang patut untuk diwaspadai dan ditindak lanjuti. Mengingat ini adalah pelemahan bangsa dan negara, maka harus dikawal dengan seluruh komponen yang ada.

Bahkan Danny melaporkan jika pengguna narkotika di Kota Makassar mengalami peningkatan.

“Jumlah penggunaan Narkotika di Makassar semakin meningkat,”ungkapnya saat memimpin upacara.

Disebutkannya, peningkatan jumlah pengguna meningkat dari tahun 2015 sebanyak 128.000 jiwa, 2016 sebanyak 130.000 dan ada sebanyak 131.000 jiwa sampai pada bulan Juni 2017.

“Narkoba sangat dekat dengan kita, anak-anak kita, saudara kita, “jelas DP.

Maka dari itu, pemerintah Kota Makassar menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk membantu memaksimalkan program “Jagai anakta” agar dapat memproteksi hal tersebut.

Ini adalah persoalan perdagangan lintas negara, jadi harus dikawal secara bersama. Bukan hanya persoalan di Makassar tapi di seluruh Indonesia.

Danny juga menambahkan, Beberapa gerakan yang dilakukan dalam mengantisipasi terjerumusnya anak kedalam bahaya narkoba terus ditekankan. Seperti pemaksimalan Program Golorong (Olahraga Lorong), Smart RT/RW, agar supaya anak-anak sibuk berolahraga tanpa memikirkan hal negatif yang lain dan diawasi terus oleh orang-orang tua di lingkungan sekitarnya.

“Makassar ini hanya pencegahannya, pertahanan masyarakatnya yang harus diperkuat, “tambahnya

Selain dua program itu, Danny juga menyampaikan program Cashless yaitu sebuah kelompok masyarakat yang melakukan transaksi tanpa menggunakan uang tunai sama sekali. Segala jenis transaksi yang dilakukan, menggunakan bentuk pembayaran yang lain, misalnya saja kartu kredit, cek, atau transfer dari satu rekening ke rekening lain. Dengan begitu juga bisa mengurangi transaksi jual beli narkoba. “Karena para bandar kan bertransaksi menggunakan uang tunai, tidak mungkin pakai kartu gesek, “imbuhnya.

Dalam memperingati hari Anti Narkotika Internasional ini juga diisi dengan pembagian bunga mawar kepada pengguna jalan di depan Balaikota Makassar dan stiker yang bertuliskan STOP NARKOBA.