MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Momentum pemilihan walikota dan wakil walikota Makassar 2020 ini sangat dinamis. Hal ini tidak hanya berlaku pada sikap dukungan partai politik terhadap bakal pasangan calon, tetapi juga pada kader parpol.
Menurut keterangan pengamat politik kota Makassar, Ali Armunanto, kader partai politik sangat rentan mengalihkan dukungan kepada pasangan calon tertentu.
“Kader partai memang rentan untuk beda pilihan dengan partainya. Bisa saja partainya usung pasangan calon A, tapi kadernya mendukung pasangan calon B, C, dan seterusnya,” ujar Ali saat dikonfirmasi Sulselekspres.com.
Lebih lanjut Ali mengatakan, fenomena tersebut sebenarnya bukan hal baru lagi. Perbedaan pilihan kader dan partainya sudah sering terjadi di pemilu-pemilu sebelumnya.
Bahkan di antara tingkatan internal partai politik saja berpeluang beda pilihan.
“Di internal partai saja, bisa saja beda pilihan. Misalnya DPC atau DPD pilih calon A, di DPW pilih calon B, dan di tingkat DPP pilih calon C. Itu mungkin saja terjadi,” lanjut Ali, Kamis (6/8/2020) siang.
Melihat kondisi ini, sejumlah partai politik bahkan mengeluarkan ultimatum kepada kadernya, agar tetap tunduk kepada keputusan partai dan tidak menyimpang dari keputusan yang dikeluarkan partai.
Meski begitu, hal tersebut tentu masih berpeluang besar untuk dilanggar. Sebab persoalan pilihan merupakan keputusan pribadi.
“Pilihan itu kan kembali lagi ke orangnya,” singkat Ali.