29 C
Makassar
Monday, February 17, 2025
HomeDaerahPj Bupati Bone Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Bajoe dan Palakka

Pj Bupati Bone Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Bajoe dan Palakka

- Advertisement -

BONE, SULSELEKSPRES.COM – Penjabat Bupati Bone Andi Islamuddin bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID Kabupaten Bone melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok pangan terpadu, di Pasar Tradisional yang terletak di Kota Watampone, Selasa/(7/11/2023).

Turut hadir mendampingi Pj. Bupati Bone yakni Dandim 1407 Tauwarani Bone, Pj.Sekda Bone, Asisten 1, Kadis Perdagangan, Kadis Peternakan, Kadis SDA, Kepala Kesbangpol, Kadis Ketapang, Kabag Prokopim, Kabag Ekonomi, Kepala Cabang Bank Mandiri Bone, dan Ketua Kadin Bone.

Pemantauan harga kebutuhan pokok pangan terpadu dilaksanakan di Pasar Tradisional Bajoe Kecamatan Tanete Riattang Timur, kemudian dilanjutkan di Pasar Sentral Palakka Kecamatan Tanete Riattang Barat.

Islamuddin mengatakan pemantauan harga kebutuhan pokok pangan terpadu untuk melihat langsung kondisi harga di Pasar Tradisional Bone.

“Dalam pemantauan di dua pasar utama di Kabupaten Bone, ada selisih harga, salah satu pemicu kenaikan harga adalah musim kemarau yang berkepanjangan,” katanya.

Mantan Kepala BKPSDM Bone ini menambahkan upaya pemerintah daerah yakni mengadakan Gerakan Pangan Murah yang akan melibatkan beberapa instansi terkait di kecamatan maupun di Kota Watampone.

“Tujuannya adalah untuk menciptakan perimbangan di pasar dan memastikan bahwa harga-harga tetap terjangkau,” tambahnya.

Diketahui, Masyarakat Kabupaten Bone dapat bernapas lega atas tindakan yang cepat dan tepat dari Penjabat Bupati Bone, H. Andi Islamuddin turut prihatin dengan kenaikan harga cabai dan telur yang cukup signifikan dalam di Pasar Tradisional Bajoe dan Palakka.

Meskipun tampaknya ada kesamaan antara harga di pasar ini, pengecekan lebih mendalam dilakukan oleh pemerintah daerah perbedaan yang mencolok dalam harga.

Islamuddin mengungkapkan harga cabai, baik cabai besar maupun cabai rawit, mengalami lonjakan yang cukup drastis. Dalam pemantauan di dua pasar utama di Kabupaten Bone, harga cabai berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram.

“Ini adalah selisih harga yang cukup besar, dan kami ingin memastikan bahwa harga-harga ini tetap terjangkau bagi masyarakat kami,” ungkapnya usai memantau Pasar Tradisional di Palakka.

Tidak hanya cabai, lanjut kata dia, harga telur juga melonjak secara signifikan. Meskipun kegiatan Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bone menjual telur seharga Rp38 ribu per rak, pengecekan lapangan mengungkapkan bahwa beberapa pedagang menjualnya dengan harga yang jauh lebih tinggi, mencapai Rp47 ribu per rak.

“Selisih harga yang seperti ini tidak sesuai dengan upaya kami untuk memberikan makanan yang terjangkau kepada masyarakat kami,” lanjutnya.

Penjabat Bupati Bone juga menjelaskan bahwa salah satu pemicu kenaikan harga adalah musim kemarau yang berkepanjangan. Namun, dia mengklarifikasi bahwa belum ada kelangkaan di pasaran. Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah setempat telah mengambil inisiatif dengan mendorong Gerakan Tanam Cabai, di mana seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta menanam cabai minimal 10 tanaman di pekarangan rumah mereka. Meskipun konsumsi pribadi telah membaik, peningkatan pasokan ke pasar adalah tujuan utama.

Ia juga mengumumkan upaya pemerintah untuk mengadakan Gerakan Pangan Murah yang akan melibatkan beberapa instansi terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Peternakan maupun Dinas Perdagangan.

Tujuannya adalah untuk menciptakan perimbangan di pasar dan memastikan bahwa harga-harga tetap terjangkau.

Dalam langkah ini, Dinas Perdagangan juga akan menggelar pasar murah baik di Kota Watampone maupun di pelosok kecamatan. Pj. Bupati yakin bahwa ini akan mempengaruhi harga-harga di pasaran, dengan para pedagang mengikuti harga yang ditetapkan oleh pemerintah.

Selain upaya ini untuk menjaga harga-harga tetap stabil, Pj. Bupati Bone juga menekankan bahwa inisiatif ini merupakan langkah nyata untuk menekan terjadinya inflasi. Dengan bangga, dia mengumumkan bahwa hingga saat ini, inflasi di Bone masih stabil, hanya sekitar 0,23%. Dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 2,43%, Bone berhasil menjaga praktik inflasi di bawah rata-rata nasional.

Pj. Bupati Bone dan pemerintah daerahnya terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakatnya, serta terus mencari solusi kreatif untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Bone.

Yusnadi

spot_img
spot_img

Headline

spot_img