SULSELEKSPRES.COM – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meyakini pernyataan Jokowi soal politik genderuwo dab sontoloyo akan mengerus elektabilitasnya di Pilpres 2019.
Elite PKS yang juga Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera mengaku gembira atas sikap Jokowi belakangan ini.
BACA: Respon Sandiaga Uno Soal Istilah Politik “Genderuwo”
“Pertama, gembira karena Pak Jokowi dalam dua pekan menggunakan kata yang buat orang Jawa tidak halus dan lembut,” kata Mardani dalam keterangannya, Jumat (9/11/2018) dilansir dari Detikcom.
Menurutnya, kata ‘genderuwo’ dan ‘sontoloyo’ yang diucapkan Jokowi jauh dari kebiasaan.
BACA: Begini Tanggapan Fahri Hamzah Pasca Bergabungnya Yusril di Kubu Jokowi-Ma’ruf
“Karena Jawa, Jawa, dan Jawa adalah pusat pertarungan. Kedua, kata ‘sontoloyo’ dan ‘genderuwo’ dua kata yang tidak mencerminkan Pak Jokowi selama ini. Citra dan persepsi publik bisa tergerus,” tutur Mardani.
Penjelasan Jokowi
Presiden Jokowi memberikan penjelasan soal politik genderuwo yang dia sampaikan. Dia menyebut kalau yang dimaksud Jokowi yakni cara-cara berpolitik yang menggunakan propaganda yang menakut-nakuti. Politik semacam ini juga menimbulkan keraguan di tengah masyarakat.
BACA: Respon Pidato Jokowi, Rocky Gerung: 2019 dari Sontoloyo ke Berakal
“Tadi kan saya sampaikan politikus genderuwo itu cara-cara berpolitik dengan propaganda menakut-nakuti, menimbulkan kekhawatiran, menimbulkan ketidakpastian, terakhir menjadi keragu-raguan masyarakat,” kata Jokowi di lokasi peresmian Tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (9/11/2018) dilansir dari Detikcom.
Dia pun mengatakan, politik semacam itu harus segera dihentikan. “Ini cara-cara berpolitik yang tidak beretika seperti ini jangan diterus-teruskan. Setop, setop!” pungkasnya.
(*)