Dalam sambutannya Syamsul Huda menyampaikan kebangaannya terhadap Sulawesi Tenggara bahwa potensi industri khususnya Smelter Nikel di Sulawesi Tenggara sangat besar, terbesar dari seluruh Indonesia dan mungkin salah satu yang terbesar di dunia. Dan tentunya salah satu syarat utama berkembangnya industri ini yaitu jaminan energi dan pasokan tenaga listrik. Pasokan listrik yang dibutuhkan adalah sebesar 3.370 MW.
“Inilah tugas kami selaku penyedia tenaga listrik. Untuk itu, di Forum Smelter PLN ini, akan kami sampaikan kesiapan dan upaya serius PLN untuk mendukung pemenuhan kebutuhan listrik smelter khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara,” pungkas Syamsul Huda.
Saat menghadiri acara tersebut, Drs. Teguh Setyabudi M.Pd berkomitmen untuk mendukung agar industri Smelter mengoptimalkan PLN untuk memenuhi kebutuhan daya listrik demi provinsi Sultra yang lebih baik lagi.
Pada kesempatan yang sama General Manager PLN Wilayah Sulselrabar Bambang Yusuf menyampaikan agar investor tidak ragu untuk berinvestasi di Sulawesi Tenggara karena PLN siap untuk melayani para investor berapapun daya yang dibutuhkan. Saat ini PLN sedang gencar membangun infrastruktur kelistrikan di provinsi Sulawesi Tenggara sebagai bagian dari program listrik 35.000 MW untuk Indonesia.
“Kami siap melayani pelanggan smelter dengan daya listrkk berapapun, kapanpun, dan dimanapun dan mudah-mudahan industri smelter dapat berkembang di Sulawesi Tenggara,” ungkap Bambang Yusuf.
Khusus di Sulawesi Tenggara, sistem kelistrikan Wotu – Kolaka – Kendari akan terinterkoneksi pada akhir tahun 2018. Acara PLN Forum Smelter ini diharapkan menjadi media komunikasi dan momentum yang solutif bagi semua sehingga industri smelter dengan potensi yang sangat besar ini dapat terwujud sesuai rencana yang pada akhirnya nanti ikut memajukan perekonomian Sulawesi Tenggara dan ikut dirasakan oleh masyarakat dampak baiknya. PLN menyatakan siap melayani kebutuhan listrik pelanggan dan jangan ragu berinvestasi di Sulawesi Tenggara menggunakan listrik PLN.
Laporan: Rahmi Djafar