MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Ahli waris pemilik lahan jalan Tol Reformasi Makassar berharap Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) saat berada di Makassar, bisa menyempatkan diri bertandang ke tenda kecil yang berdiri tepat di pintu satu jalan tol reformasi Makassar.
“Pak Jokowi tolong tengok penderitaan ahli waris yang hingga saat ini bertahan di bawah tenda plastik lantaran sisa ganti rugi lahannya yang dijadikan sebagai jalan tol belum terbayarkan hingga saat ini,” kata Andi Amin Halim Tamattappi, pendamping hukum ahli waris pemilik lahan jalan tol reformasi Makassar, pada Sabtu (28/7/2018).
Tak hanya itu, Amin juga berharap jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Sulsel maupun Kota Makassar tidak menutupi penderitaan yang dialami ahli waris selama ini kepada Presiden Jokowi.
Baca:Â Jalan Sehat Sahabat Rakyat, Ajang Pembuktikan Dukungan Jokowi di Sulsel Tanpa JK
“Kami sangat mengharapkan muspida membisik pak Jokowi agar mau melihat langsung penderitaan ahli waris yang telah lelah menunggu haknya selama 17 tahun tidak diberikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” ujar Amin.
Baca:Â Jalan Sehat Jokowi di Makassar Bakal Dihadiri Ratusan Kepada Daerah
Baca:Â Jelang ke Makassar, Jokowi Pamer Foto Bareng Danny Pomanto
Ia mengaku harapan ahli waris saat ini hanya bergantung pada kemurahan hati Presiden Jokowi. Lelah sudah berupaya menyurat kesana-kemari demi mengadukan nasib para ahli waris pemilik lahan yang hingga saat ini, haknya tak diberikan alias sisa ganti rugi lahannya yang sejak tahun 2001 silam dibebaskan menjadi jalan tol reformasi Makassar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) hingga kini belum dibayarkan.
“Surat pengaduan kami ada yang dikirim ke Kementerian PUPR sendiri, Komnas HAM, KPK, Mabes Polri, Kejaksaan, DPR RI hingga ke Presiden Jokowi. Dan terakhir atau 8 bulan lalu malah kami dijanji sama pak Wapres Jusuf Kalla agar persoalan kami segera diselesaikan dengan Menteri PUPR. Tapi lagi-lagi kami hanya dijanji yang tak pasti,” ungkap Amin.
Baca:Â Jalan Sehat Sahabat Rakyat, Ajang Pembuktikan Dukungan Jokowi di Sulsel Tanpa JK
Dengan kenyataan yang ada, Amin mengaku tinggal satu harapan yang ditunggu oleh ahli waris agar haknya segera dibayarkan oleh Kementerian PU-PR. “Yah tinggal tunggu doa dikabulkan oleh Tuhan dan dibantu oleh pak Jokowi,” akui Amin.
Ia menegaskan mendekat ini akan berangkat ke Jakarta bersama dengan seluruh keluarga ahli waris untuk berunjuk rasa kembali di depan Istana Presiden, gedung DPR RI serta di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR).
“Sebagai masyarakat Bugis Makassar pantang kami mundur demi membela kebenaran. Kami sudah capek dijanji bahkan sisa ganti rugi lahan kami sudah memasuki 17 tahun lebih tak juga diselesaikan,” tegas Amin.
Amin mengaku baru sadar dengan janji seorang penguasa. Yang ia nilai hanya celoteh belaka dan sekedar pencitraan untuk menutupi kekurangan yang terjadi.
Baca:Â Relawan Sahabat Rakyat Jokowi Bakal Unjuk Kekuatan di Makassar
“Semoga kedatangan Jokowi di Makassar bisa langsung tergerak hatinya melihat kondisi ahli waris yang sudah lelah tak tahu harus berbuat apa agar sisa ganti rugi lahannya bisa terbayarkan. Kasihan 17 tahun lamanya hak mereka digantung tanpa kepastian,” ungkap Amin.
Yang lebih memiriskan lagi, lahan milik ahli waris telah dimanfaatkan selama ini menjadi jalan tol dan menghasilkan ratusan juta perhari, namun hak mereka justru tak diberikan.
“Inilah bukti kesewenang-wenangan Pemerintah dan pihak pengelola tol, mereka asyik menikmati hasil jalan tol sementara pemilik lahan dibiarkan sengsara tanpa diberikan sisa ganti rugi lahannya yang dijadikan sebagai jalan tol. Dimana nuranimu wahai penguasa,” terang Amin.
Pihak ahli waris pemilik lahan tetap bertahan diatas lahan mereka dengan mendirikan tenda sesuai dengan dasar putusan pada tingkat Peninjauan Kembali (PK) dari Mahkamah Agung (MA), nomor 117/PK/Pdt/2009 tertanggal 24 November 2010 yang memerintahkan Kementerian PU-PR segera membayarkan sisa ganti rugi lahan mereka yang dibebaskan menjadi jalan tol reformasi Makassar.