SULSELEKSPRES.COM – Sekira 125.000 demonstran turun ke jalanan di seluruh Prancis pada Sabtu siang, dan 10.000 di antaranya di Paris, yang ditandai dengan kerusakan paling parah.
Di ibukota Prancis itu para penjarah menghancurkan etalase-etalase toko, dan membakar sejumlah mobil.
Dikutip dari laman BBC Indonesia, disebutkan bahwa hampir 90.000 petugas dikerahkan di berbagai kota di Prancis untuk mengantisipasi bentrokan, dan 8.000 di antaranya dikerahkan di Paris, lengkap dengan 12 kendaraan lapis baja.
Gerakan ‘rompi kuning’ itu awalnya menentang kenaikan pajak bahan bakar tetapi sejumlah menteri mengatakan gerakan itu telah dibajak oleh para pengunjuk rasa dengan ideologi kekerasan.
BACA: Kevin/Marcus Mantap Menuju Final Prancis Terbuka 2018
Dalam sebuah pidato televisi Sabtu malam, Perdana Menteri Edouard Philippe mengatakan para ‘casseurs’ (pembuat onar) masih merajalela.
Dia menyerukan dilanjutkannya dialog antara pemerintah dan demonstran untuk menyelesaikan konflik. “Dialog telah dimulai,” katanya. “Sekarang kita perlu membangun kembali persatuan nasional.”
Pekan lalu, ratusan orang ditangkap dan puluhan terluka dalam bentrokan di Paris – yang beberapa di antaranya merupakan bentrokan jalanan terburuk di ibukota Prancis selama beberapa dekade.