24 C
Makassar
Tuesday, July 9, 2024
HomeEkbisResesi Ekonomi, Akademisi: Kurangi Belanja Tidak Produktif

Resesi Ekonomi, Akademisi: Kurangi Belanja Tidak Produktif

PenulisSelfi
- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pengamat Ekonomi Universitas Negeri Makassar (UNM), Syamsu Alam menanggapi proyeksi ekonomi oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani di kuartal III 2020 yang akan berada di kisaran hingga mines 2,9%..

“Langkah sederhana dalah hidup sederhana. Perketat ikat pinggang. Sementara, secara makro harus mengurangi belanja yang tidak produktif,” ungkapnya,” kata Dosen UNM tersebut pada Kamis (29/10/2020).

Syamsu Alam menjelaskan bahwa hal terpenting saat menghadapi resesi adalah terhindar dari kemacetan ekonomi atau mati secara tiba-tiba.

“Dari sisi ekonomi yang berbahaya adalah kemungkinan rendahnya daya beli karena harga naik. Efek lanjutannya pengangguran dan kemiskinan meningkat,” ungkapnya.

Meski demikian, ia menganggap langkah yang dilakukan pemerintah saat ini sudah tepat. Tetapi, untuk UMKM dan sektor pertanian pemerinrah dinilai kurang berpihak.

“Belanja sosial untuk menjaga daya beli masyarakat berpendapatan rendah sudah tepat. Tinggal di awasi mekanismenya supaya tidak ada korupsi di sana,” tegasnya.

Selain itu Alam menilai bahwa kebijakan yang ada masih kurang berpihak pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Yang masih kurang keberpihakan pada UMKM dan sektor pertanian. Padahal 2 sektor ini bisa menopang suatu negara yang dilanda resesi,” tandasnya.

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pengamat Ekonomi Universitas Negeri Makassar (UNM), Syamsu Alam menanggapi proyeksi ekonomi oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani di kuartal III 2020 yang akan berada di kisaran hingga mines 2,9%..

“Langkah sederhana dalah hidup sederhana. Perketat ikat pinggang. Sementara, secara makro harus mengurangi belanja yang tidak produktif,” ungkapnya,” kata Dosen UNM tersebut pada Kamis (29/10/2020).

Syamsu Alam menjelaskan bahwa hal terpenting saat menghadapi resesi adalah terhindar dari kemacetan ekonomi atau mati secara tiba-tiba.

“Dari sisi ekonomi yang berbahaya adalah kemungkinan rendahnya daya beli karena harga naik. Efek lanjutannya pengangguran dan kemiskinan meningkat,” ungkapnya.

Meski demikian, ia menganggap langkah yang dilakukan pemerintah saat ini sudah tepat. Tetapi, untuk UMKM dan sektor pertanian pemerinrah dinilai kurang berpihak.

“Belanja sosial untuk menjaga daya beli masyarakat berpendapatan rendah sudah tepat. Tinggal di awasi mekanismenya supaya tidak ada korupsi di sana,” tegasnya.

Selain itu Alam menilai bahwa kebijakan yang ada masih kurang berpihak pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Yang masih kurang keberpihakan pada UMKM dan sektor pertanian. Padahal 2 sektor ini bisa menopang suatu negara yang dilanda resesi,” tandasnya.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img