Ribuan Peserta GJS HSN se Kota Makassar

Ribuan Santri dari Kota Makassar, Maros dan Gowa memenuhi Ruas jalan Perintis Kemerdekaan Makassar guna mengikuti Gerak Jalan Santai (GJS)/ IST

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Ribuan Santri dari Kota Makassar, Maros dan Gowa memenuhi Ruas jalan Perintis Kemerdekaan Makassar guna mengikuti Gerak Jalan Santai (GJS) dalam rangka menyambut dan memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2017, Sabtu (21/10).

Peringatan HSN yang baru memasuki tahun Ketiga ini setelah ditetapkan oleh Presiden RI H. Joko Widodo melalui Kepres No  22/ 2015 tingkat Kota Makassar digelar dalam bentuk Gerak Jalan Santai yang diikuti oleh Ribuan Santri Pondok Pesantren dan siswa Madrasah disemua tingkatan di kota Makassar, sebagian juga dari Kab. Gowa dan Maros

GJS dalam Rangka Hari Santri Nasional tahun 2017 kali ini mengambil Rute Start di Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan dilepas langsung oleh Wali Kota Makassar H. Ramdhan Pomanto pada pukul 06.30 Wita pagi tadi (Sabtu, 21 Oktober 2017), dan Finish di Kampus Universitas Islam Makassar (UIM).

Wali Kota Makassar dan Rektor UIM senada dalam memaknai Hari Santri Nasional ini dimana keduanya menjelaskan bahwa HSN ini adalah Hadiah terbesar pemerintah terhadap para santri dan Ulama Pondok Pesantren yang telah mengobarkan semangat perjunagn melalui Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asyari dengan sejumlah Ulama lainnya.

“Hal itu kemudian memicu perlawanan para santri dan rakyat terhadap penjajah. Hal ini juga membuktikan bakti suci para santri dan ulama terhadap berdirinya negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkap Danny Pomanto.

Kakanwil Kemenag Sulsel H. Abd. Wahid Thahir, dalam Sambutannya menyampaikan bahwa HSN ini adalah salah satu pengakuan atau rekognisi pemerintah terhadap eksistensi Para Santri, Pondok Pesantren dan para Kiyai atau Ulama dalam memperjuangkan dan mempertahankan NKRI.

“Sehingga kedepan kita bisa membentuk generadi pelanjut yg selain cerdas, juga menciptakan generasi yang Tafaqqahuu Fiddin, berakhlaqul Karimah, moderat serta jauh dari faham faham Radikalisme atas nama Agama,” ujar dia melalui rilis resmi kemenag.