Arsitektur Masjid Jami Palopo
Dikutip dari Kompas.tv, Masjid Jami Palopo memilki ciri khas bangunan dengan arsitekturnya yang berunsur campuran antara, Bugis, Jawa, Hindu, Islam dan Tiongkok.
Akulturasi budaya yang melekat pada ornamen masjid, menggambarkan toleransi tinggi dan damainya ajaran Islam.
Bangunan masjid ini cukup lengkap yaitu terdiri dari pintu masjid, tiang tumpang sebanyak empat buah dan tiang soko guru satu buah.
Selain itu, di dalam Masjid Jami Palopo juga terdapat mihrab dan juga mimbar.
Keunikan yang bisa terlihat dari Masjid Jami Tua Palopo adalah bagian pintu masjid yang terdapat tonjolan menyerupai sayap yang ada di kedua sisinya.
Tak berhenti sampai disitu, keunikan lainnya juga terdapat pada tiang tengah masjid yang terbuat dari tanaman “Cinga’ Duri”.

Menariknya lagi, dinding masjid ini dibangun menggunakan campuran putih telur kapur dan batu cadas.
Banyak filosofi yang menyertai hampir di semua detail bangunan dari masjid yang sudah berumur hampir 500 tahun ini.
Filosofi tersebut terlihat pada batu yang menjadi dinding masjid, dimana baru-batu tersebut memilki ukuran yang berbeda-beda.
Hal tersebut merupakan simbol untuk merekatkan persaudaraan.
Tak hanya itu, filosofi bangunan masjid juga terlihat pada bagian atapnya.
Masjid Jami Palopo memiliki atap-atap seperti masjid kuno pada umumnya yang menggunakan tumpang.
Tumpang yang terbuat dari sirap tersebut terdiri dari tiga susun.
Atap tumpang tiga susun ini bukan tak memilki arti.
Pasalnya,tiga susun pada atap tumpang itu bermakna Iman, Islam dan juga Ihsan.
Karena keunikan dan nilai sejarahnya, tak heran jika Masjid Jami Palopo ini sering di kunjungi oleh masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri. Terlebih saat Ramadhan tiba.
Bahkan masyarakat di sana mengatakan, turis belum datang ke Palopo jika belum menginjakkan kaki di masjid bersejarah yang satu ini.