27 C
Makassar
Saturday, April 20, 2024
HomeOlahragaSempat Terpecah, Kongres Askot PSSI Kota Makassar Bakal Digelar Awal Maret

Sempat Terpecah, Kongres Askot PSSI Kota Makassar Bakal Digelar Awal Maret

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Asosiasi kota (Askot) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kota Makassar, bakal menggelar kongres tahunan untuk tahun 2020 ini.

Meski sebelumnya sempat terpecah, akan tetapi kongres tahunan tersebut bakal dilangsungkan pada pekan pertama bulan Maret 2020 ini.

Hal itu disampaikan oleh pelaksana tugas (Plt) Askot PSSI kota Makassar, Ahmad Susanto, saat ditemui di sela-sela agenda pelepasan kontingen Piala Soeratin U15, Kamis (13/2/2020).

“InsyaAllah awal bulan tiga lah. Minggu-minggu awal bulan tiga. Setelah kegiatan ini (Piala Soeratin),” ujar Ahmad Susanto kepada awak media.

Ahmad Susanto mengaku segala persiapan sudah dilakukan. Beberapa persiapan lainnya sedang dalam proses penyelesaian, termasuk pendataan klub.

“Ini (pendataan) sudah jalan, verifikasi istilahnya. Jadi ada dua, verifikasi administrasi dan verifikasi faktual. Verifikasi administrasi itu kita lihat dulu timnya, namanya. Jadi ada formulir yang kita bagikan untuk diisi. Supaya kita bisa melihat ini klub aktif atau tidak. Kita minta SK kepengurusannya, kayak begitu.”

“Untuk verifikasi faktualnya, setelah semua menyetor biodata klubnya, tentu tim yang kita bentuk akan meninjau langsung untuk melihat faktanya, apakah klub ini aktif atau tidak melakukan pembinaan dalam kurun waktu 3 atau 4 tahun terakhir,” terangnya.

Aktif dalam melakukan pembinaan dimaksudkan tim tersebut selalu menggembleng ataupun mendidik pemain sejak usia muda, ataupun memberikan pembinaan tim, dengan cara terlibat dalam kalender kompetisi PSSI.

“Pembinaan yang dimaksud adalah pembinaan pemain, baik itu pemain muda ataupun pembinaan tim. Yang kedua, aktif mengikuti kompetisi atau tidak.”

“Karena kita lihat di Askot ini, klub-klub yang terdaftar sebagai anggota sejak 1932 masih bernama Himpunan PSM. Saya kira ini sudah tidak sesuai lagi dengan statuta, dengan perkembangan dan sebagainya.”

“Itu di Himpunan PSM ada divisi 1, divisi 2, divisi 3. Tapi 10 tahun belakangan ini banyak klub-klub baru yang aktif melakukan pembinaan di kota Makassar ini. Ini harusnya diakomodasi juga masuk sebagai anggota klub Askot, kemudian melakukan verifikasi. Verifikasi ini berlaku untuk klub lama dan klub baru,” beber Ahmad Susanto.

Sejauh ini sudah ada 15 tim yang mengembalikan formulir. Akan tetapi 15 tim tersebut masih akan diverifikasi berkas-berkasnya dan kondisi faktualnya.

“Sekitar 15 yang sudah mengembalikan formulir. Setelah semua masuk, kita ambil batas waktu sampai (5/3/2020). Verifikasi faktualnya ini kan gampang,” lanjutnya.

Meski persiapan hampir rampung, tetapi kenyataannya masih ada beberapa pihak yang menolak dan menyarakan tidak akan terlibat dalam kongres tahunan ini.

“Di kongres tahunan ini ada tiga agenda. Pertama adalah pengesahan statuta Askot PSSI, kemudian memilih ketua pemilihan dan komite banding, kemudian pengesahan klub anggota.”

“Oh tidak apa-apa (kalau ada yang klaim dapat dukungan dari klub tertentu). Saya kira klaim-mengklaim itu biasa lah ya. Mau 18, mau 26, tidak apa-apa. Artinya bahwa kewajiban kami di Askot ini sebagai Plt, tentu saya harus menuntaskan tugas yang diberikan oleh Asprov.”

“Apa yang diberikan oleh Asprov itu bukan hanya pembinaan prestasi seperti ini (Piala Soeratin), tapi juga memilih ketua definitif nanti. Dan prosesnya sementara kita lalui ke situ. Dengan nanti kongres tahunan sampai pada kongres pemilihan.”

“Ya kalau dia mengklaim dapat dukungan, ya tidak masalah. Footers itupun akan kita verifikasi. Benar tidak footers yang terverifikasi sesuai statuta atau tidak. Yang paling tegas di statuta terkait footers itu, aktif melakukan pembinaan dalam tiga tahun terakhir. Paling jelas di situ, pasal 18.”

“Jadi kalau ada klub yang menyatakan mendukung seseorang, tapi dia tidak pernah ikut kompetisi yang diadakan oleh Askot PSSI dalam dua atau tiga tahun terakhir, berarti tidak punya hak footers.”

“Nah jadi itu yang harus dibedakan. Mengklaim dukungan silakan. Lagian footers saja belum ada sekarang. Kita masih verifikasi.”

“Kalaupun dia tidak mau terlibat tidak apa-apa. Jadi tulis besar-besar di situ, saya umpamakan ini PSSI Askot Makassar sebagai kapal besar yang siap untuk berangkat, yang mau ikut silakan naik ke kapal. Klub yang tidak mau jadi anggota klub Askot ya tidak apa-apa.”

“Jadi biar dua, tiga, atau empat klub yang mau ikut, ya itu saja. Tapi saya kira tidak segitu lah, banyak tim baru yang melakukan verifikasi, sudah ada 15,” tegas Ahmad.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi klub-klub siluman. Sebab dari pengalaman, banyak tim yang tiba-tiba muncul jelang pelaksanaan kongres.

“Karena ada itu klub, nanti mau kongres baru muncul. Terus di mana dia selama pembinaan? Seperti IG dan segala macam, mana pernah kita dengar di kompetisi ini ataupun pembinaan ini,” tutup Ahmad

spot_img

Headline

Populer

spot_img