BONE,SULSELEKSPRES.COM– Dalam rangka upaya menekan inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 M dan sebagai rangkaian kegiatan dari perayaan Hari Jadi Bone Ke- 693. Pemerintah Kabupaten Bone kembali menggelar pasar murah di 5 kecamatan secara bertahap.
Pemkab Bone melalui Dinas Perdagangan bekerjasama dengan TPID, BUMN, BUMD, BMPD, KADIN, dan FKMD.
Pasar murah tersebut mulai digelar di Lapangan Merdeka, Kecamatan Tanete Riattang pada Senin (10/4/2023). Sejumlah warga pun menyerbu bahan pangan yang dijual di bawah harga pasaran.
“Biasanya permainan harga atau gejolak harga H-10 Idul Fitri, makanya kita memilih waktu itu menggelar pasar murah. Disamping mengendalikan inflasi juga bisa menekan harga agar tidak melonjak,” kata Bupati Bone kepada sulselekspres.com.
Bupati Bone dua periode ini tidak menampik jika pasar murah ini dinantikan masyarakat. Apalagi sejumlah komoditas pangan ini dijual murah.
“Pasar murah ini tidak diperuntukkan bagi pedagang. Karena ini untuk dikonsumsi bagi masyarakat menengah ke bawah,” sebutnya.
Ia menambahkan pasar murah ini rutin dilaksanakan Pemkab Bone. Pemerintah memberikan subsidi Rp 1,5 miliar sebagai bagian program pengendalian inflasi.
“Selama ini, sudah 5 kali melakukan pasar murah dan sangat direspons bagus oleh masyarakat. Kita betul-betul menjaga stabilitas harga,” tambahnya.
“Pasar murah lebih murah karena disubsidi sama pemerintah. Kami anggarkan Rp 1,5 miliar kepada pasar murah, hal ini untuk pengendalian inflasi, karena momok dunia inflasi ketahanan pangan,” sambungnya lagi.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Bone Hamzah Sunusi merincikan, kegiatan pasar murah ini tidak berlangsung serentak. Namun digilir di 5 kecamatan.
“Kecamatan Tanete Riattang tanggal 10 dan 11 April, Mare 12 April, Ulaweng 13 April, Awangpone 14 April, Barebbo 15 April,” rincinya.
Menurut, Hamzah, kalau pasar murah ini disubsidi pemerintah senilai Rp 300 juta untuk tiap kecamatan.
“Per kecamatan yang ada pasar murahnya disubsidi oleh pemerintah Rp 300 juta. Jadi secara keseluruhan pemerintah menganggarkan Rp 1,5 miliar,” jelasnya
Dikonfirmasi terpisah, salah seorang masyarakat yang berbelanja di Pasar Murah saat ditemui di Lapangan Merdeka, Kota Watampone menyebut harga pangan yang disediakan cukup murah.
“Seperti ayam broiler kita bisa dapat 4 ekor dengan harga Rp100 ribu, bawang merah Rp18 ribu/kg, bawang putih Rp15 ribu/kg, dan telur ayam Rp38 ribu/rak. Namun sayangnya saya tadi tidak kebagian telur ayamnya, cepat habis, besok harus cepat datang,” ujar Asnidar.
Adapun jadwal dan titik pasar murah yang tersebar di 5 kecamatan di Kabupaten Bone, yakni:
1. Kecamatan Tanete Riattang
Senin 10 April dan (Selasa 11 April)
di Lapangan Merdeka
2. Kecamatan Mare (Rabu, 12 April)
di Halaman Kantor Camat Mare
3. Kecamatan Ulaweng (Kamis, 13 April)
di Halaman Kantor Camat Ulaweng
4. Kecamatan Awangpone (Jumat, 14 April)
di Halaman Kantor Camat Awangpone
5. Kecamatan Barebbo (Sabtu, 15 April)
di Lapangan Apala.
Sedangkan untuk harga dan komoditas pangan di pasar murah diantaranya; Tempe Rp 10 ribu/3 papan, Gula merah Rp 15.000/2 biji, Ayam baku Rp 100.000/4, Lombok besar Rp 20.000/kg
Lombok kecil Rp 20.000/kg, Minyak Kita Rp 13.000/liter, Beras premium Rp 62.000/5 kg
Beras medium Rp 41.000/5 kg, Gula pasir Rp 13.000/kg, Tepung terigu Rp 11.000/Kg
Telur Rp 38.000/rak, Daging sapi Rp 100.000/kg, dan Bawang merah Rp 18.000/kg.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) menjaga harga pangan tetap stabil di masa Ramadhan dan Lebaran 2023. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan inflasi.
Tito menjelaskan, Pemda perlu berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk mengecek suplai dan harga pangan. Sehingga jika ada tanda-tanda kenaikan, Pemda bisa langsung melakukan intervensi agar harga pangan tetap stabil.
Pasar murah terus dilakukan, termasuk bansos baik tunai dan non tunai, cek betul kesediaan suplai pangan oleh satgas yang ada, dan melakukan intervensi secepatnya,” ujar Tito saat konferensi pers di Kemendagri, Jakarta.
Tito menegaskan, untuk mengantisipasi tingginya inflasi yang berasal dari harga yang diatur pemerintah, seperti tarif angkutan udara, Pemda diminta untuk berkoordinasi dengan operator dan regulator masing-masing.
Menanggapi arahan tersebut, Bupati Bone, HA Fahsar mengatakan antusiasme menyambut lebaran pastinya akan diikuti dengan melonjaknya mobilitas dan permintaan kebutuhan masyarakat dan kecenderungan peningkatan harga.
Olehnya itu, Pemerintah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan akan memastikan kecukupan stok barang kebutuhan pokok dan melakukan upaya stabilisasi melalui operasi pasar bekerjasama dengan Bulog, produsen dan distributor.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Bone kembali kita laksanakan operasi terpadu Ramadan ditindaklanjuti sampai tingkat kecamatan dengan menggelar Pasar Murah di areal Kota Watampone hingga di beberapa kecamatan,” kata Bupati Bone.
Diketahui, pada Maret 2023, laju inflasi secara nasional mencapai 0,18 persen month to month (mtm) dan 4,97 persen year on year (yoy). Penyumbang inflasi utama pada bulan Maret ini adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,18 persen. Komoditas utama penyumbang inflasi secara bulanan terbesar du antaranya angkutan udara, bensin, beras, cabai rawit, dan rokok kretek filter.