MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meminta ke Pemprov DKI untuk menerapkan program wisata covid Pemprov Sulsel, dalam meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19 di ibukota Negara tersebut. Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube BNPB, Kamis (10/9/2020) kemarin.
Wisata covid yang diterapkan Pemprov Sulsel selama ini dengan menempatkan pasien-pasien yang terpapar covid, utamanya Orang Tanpa Gejala (OTG) di hotel berbintang, disertai program pemulihan mulai dari pemenuhan gizi, pemenuhan kebutuhan spiritual hingga mengikuti program olahraga secara rutin.
“Jadi peningkatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan itu juga akan terus menambah fasilitas di hotel, termasuk memanfaatkan hotel bintang 2 dan 3 seperti yang dicontohkan di Sulawesi Selatan,” ujarnya.
BACA: Kasus Covid-19 di Bone Meningkat, Ketua DPRD Minta Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan
Hal ini disampaikan sebagai bentuk perhatian serius terhadap pemerintah terhadap kondisi rumah sakit dan fasilitas kesehatan di DKI Jakarta dalam menangani Corona.
Apalagi, sebelumnya Gubernur DKI Anies Baswedan menyebutkan, jika sejak memasuki masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, persentase keterisian tempat tidur isolasi Corona meningkat.
Terpisah, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian pemerintah pusat terhadap program wisata covid Pemprov Sulsel.
Tentunya ini semakin membuat pihaknya untuk terus menghadirkan inovasi baru dalam layanan pemerintahannya, seperti salah satunya sektor kesehatan wisata covid.
Apalagi memang, kata dia, tidak dipungkiri sudah ribuan pasien mengikuti wisata covid, dan hasilnya sudah banyak yang sembuh.
“Program duta wisata Covid-19 selama ini efektif dalam menekan angka penularan virus utamanya mereka yang tanpa gejala dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” ujarnya.
Sebelumnya, data awal Juni dari sekitar 1.600 peserta wisata Covid-19, sebanyak 60% diantaranya sudah dinyatakan pulih dan dikembalikan ke rumahnya masing-masing.
“Bayangkan kalau 1.600 ini kita tidak isolasi mandiri, dia tersebar dimana-mana, saya sudah membayangkan Sulsel ini menjadi zona yang sangat merah,” tambahnya.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Sulsel ini menambahkan, peningkatan angka positif dinilainya cukup seimbang. Sebab sejauh ini Forkopimda yang tergabung dalam Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulsel sudah berupaya untuk melakukan penataan terhadap Covid-19.