27 C
Makassar
Wednesday, November 13, 2024
HomeHeadlineTengku Zul: Ganjar Hobi Nonton Film Porno Mana Boleh Jadi Presiden

Tengku Zul: Ganjar Hobi Nonton Film Porno Mana Boleh Jadi Presiden

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnain berbicara panjang soal arah dukungannya di Pilpres mendatang.

Dari sekian tokoh yang muncul, Tengku Zul masih menjagokan Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan Tengku Zul saat hadir dalam podcast video Youtube Refly Harun.

Refly Harun awalnya menanyakan tanggapan Tengku Zul soal sikap Prabowo yang bergabung dalam pemerintahan Presiden Jokowi. Tengku Zul mengaku tak mempermasalahkan dan masih tetap berpeluang dirinya kembali memberikan dukungan di 2024. Meskipun dukungannya tersebut juga sangat ditentukan dengan siapa Prabowo berpasangan dan siapa figur lawannya.

“Lihat lawannya, siapa lawannya. Kalau lawannya lebih saleh, terpercaya membela agama. Saya bukan orangnya, yang saya liat itu keinginannya untuk menjalankan agama di Indonesia,” kata Tengku Zul, dilihat Kamis, (25/6/2020).

Refly kemudian menanyakan dukungan Tengku Zul jika saja Prabowo berhadapan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres. “Kalau head to head, kalau Prabowo lawan Ganjar Pranowo?” tanya Refly.

BACA: Ini Cerita Yusran Jusuf Dicopot dari Kursi Pj Wali Kota Makassar

“Masih Prabowo lah, jauh sekali. Ganjar mah anak-anak, lagi pula dia hobinya nonton film porno, bagaimana sih. Mana boleh orang yang sudah ngaku hobi nonton film porno jadi pejabat (Presiden),” ujar memberi jawaban.

Seperti diketahui, Ganjar Pranowo sempat mengaku sering nonton film porno. Hal itu dia sampaikan saat menjadi tamu Podcast di kanal Youtube milik Deddy Corbuzier yang tayang pada Selasa, 3 Desember 2019.

Nama Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Anies Baswedan juga disimulasikan oleh Refly Harun. Dari sekian nama tersebut jika menjadi lawan, Tengku Zul menegaskan masih tetap mendukung Prabowo.

BACA: PDIP Proses Hukum Pembakar Bendera, PA 212: Silahkan

Meskipun begitu, dia mengaku akan menarik dukungan jika saja Prabowo berpasangan kader PDIP.

“Kalau Prabowo berpasangan dengan Puan (Maharani), ngga. Sedangkan Kiyai Maruf berpasangan dengan Jokowi saya tidak terima karena ada unsur PDIP-nya disitu,” pungkasnya.

(*)

spot_img
spot_img

Headline

spot_img
spot_img