SULSELEKSPRES.COM – Kasus kebocoran data pribadi berpengaruh besar terhadap kehidupan keluarga Denny Siregar.
Usai data pribadinya diketahui banyak orang, keluarga Denny Siregar menerima banyak teror. Mulai dari orderan barang tidak jelas yang datang tiap hari, hingga pelecehan terhadap anak perempuannya.
Teror terhadap keluarga Denny Siregar ini disampaikan kuasa hukumnya, Muannas Alaidid.
Baca:Sindir Novel, Denny Siregar: Reklamasi Ahok Haram, Reklamasi Anies Brilian
“Kejadian itu bisa terjadi 4 sampai 5 kali sehari, sehingga keluarga DS di rumah merasa tertekan hebat. Mereka ada yang menanyakan nomer handphone yang baru dan memaksa keluarga di rumah untuk membayar barang yang mereka kirimkan meski tdk memesan,” kata Muannas melalui akun Twitternya, dilihat (21/7/2020).
Teror disebut tak hanya melalui barang kiriman tapi juga dengan munculnya orang asing disekitar kediamannya.
“Ada juga bbrp orang asing yang duduk2 di depan rumah pd siang hari & melecehkan anak perempuannya yg hendak masuk rumah. Kejadian pengiriman barang dg konsep COD itu msh terjadi smp sekarang, & keluarga merasa rumah diawasi oleh orang2 asing yg sering lewat di dpn rumah,” katanya.
Akibat teror tersebut, keluarga Denny disebut mengalami tekanan mental. Termasuk muncul ketakutan kalau anak bungsu Denny yabg masih berusia 7 tahun akan diculik.
“Demi keamanan keluarganya, dia memutuskan untuk pindah dr rumah sekarang untuk selamanya. Kepindahan itu tentu akan mengikuti kepindahan sekolah anak-anaknya, supaya mrk bisa belajar dg tenang tanpa perasaan takut. Dan itu membutuhkan biaya yg tidak sedikit,” ujarnya lagi.
20. Dan akhirnya, demi keamanan keluarganya, dia memutuskan untuk pindah dr rumah sekarang untuk selamanya. Kepindahan itu tentu akan mengikuti kepindahan sekolah anak-anaknya, supaya mrk bisa belajar dg tenang tanpa perasaan takut. Dan itu membutuhkan biaya yg tidak sedikit.
— Muannas Alaidid (@muannas_alaidid) July 17, 2020
Seperti diketahui, data pribadi Denny Siregar dibocorkan salahsatu akun beberapa waktu lalu. Ini merupakan imbas dari tulisan Denny soal santri cilik yang dia katakan ‘calon teroris’.
