25 C
Makassar
Friday, March 29, 2024
HomeDaerahTim Gubernur Sulsel ke Soppeng, BBWSPJ: Danau Tempe Berstatus Kritis

Tim Gubernur Sulsel ke Soppeng, BBWSPJ: Danau Tempe Berstatus Kritis

- Advertisement -
- Advertisement -

WATANSOPPENG, SULSELEKSPRES.COM – Gubernur Sulawesi Selatan, H.M. Nurdin Abdullah dan jajarannya melakukan pertemuan khusus dengan Bupati Soppeng, Wajo dan Sidrap di Lejja Kediaman pribadi Gub Sulsel, Sabtu (6/4/2019).

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Suparji, yang juga turut serta dalam agenda tersebut mengungkapkan bahwa Danau Tempe merupakan salah satu danau kritis dalam 15 danau prioritas nasional.

Olehnya itu, setelah pengerukan dilakukan maka yang menjadi agenda prioritas berikutnya ke depan adalah pembangunan tanggul dan jalan lingkar di sekitar Danau Tempe termasuk merapikan lahan di hulu menjadi prioritas ke depan agar memperlambat laju erosi sedimen yang masuk ke Danau Tempe.

“Sekaitan dengan Bendungan Coppo congki dan Paddangeng, kami akan mengecek kembali grand desain yang sudah ada di BBWSPJ dan semoga bisa menjadi salah satu prioritas tahun 2020,” ujarnya, melalui rilis resmi Pemkab Soppeng.

Pertemuan teraebut atas inisiasi dari Bupati Soppeng, H.A. Kaswadi Razak, beberapa waktu lalu di Makassar saat betemu dengan Gubernur. Dalam pertemuan ini membahas pemanfaatan 9 pulau yang ada di Danau Tempe termasuk permasalahan yang ada serta pencegahan dan penanganan permasalahan di Danau.

Selain BBWSPJ Suparji, tim Ahli Gubernur Sulsel, Kadis Pertanian Sulsel, Kepala Badan Pengelola Keuangan Sulsel dan yang mewakili Kepala Bappeda Sulsel.

Nurdin Abdullah menyampaikan agar nanti ada daya tarik yang dapat diciptakan dari Danau Tempe dari segi wisata.

Oleh karena itu, lanjut Nurdin, penting penjagaan konservasi di danau. Utamanya habitat yang ada dalam danau. Diharapkan agar ada kegiatan yang berkelanjutan yang bersinergi antara perangkat daerah dan beberapa instansi dalam menangani Danau Tempe.

“Sebab Danau Tempe merupakan danau dataran rendah sehingga dapat menyebabkan banjir tiap tahun di sekitar wilayah danau, begitu juga diperparah dengan laju sedimen yang sangat tinggi sekitar 0,4 cm per tahun,” jelas Nurdin.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu juga mengkritisi alih fungsi lahan yang ada di hulu Danau Tempe, agar dikontrol penggunaan lahannya. Penanaman pohon di wilayah green belt serta pembatasan pembukaan lahan untuk sawah dan tanaman yang dapat mudah menyebabkan erosi.

Kemudian menyarankan ada jalan lingkar untuk jalan strategis nasional di sekeliling Danau Tempe. Dan ini diharapkan agar dapat dimasukkan ke dalam program berikutnya, termasuk rencana pembangunan tanggul keliling sepanjang 61 KM akan menjadi prioritas Pembangunan Tahun 2020, karena Danau Tempe ini sudah menjadi pusat perhatian Pemerintah.

Bupati Soppeng mengatakan bahwa potensi sudah ada untuk pembangunan bendungan di Soppeng dan sangat terbuka lebar. Karena sudah ada Bendung Lawo, Lengkemme dan Tinco.

Pada kesempatan ini Bupati Soppeng juga memperjuangkan agar dilakukan pembangunan bendungan Padangeng dan Bendungan Coppo Congki, sebab ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat serta dapat menanggulangi banjir. Terlebih lagi grand desain bendungan ini sudah ada di BBWSPJ.

“Dan kalau persoalan lahan, kami pemerintah kabupaten Soppeng akan siap membantu dan memfasilitasi,” jelasnya.

(Rahmi Djafar)

spot_img

Headline

Populer