Tradisi: Suku Bugis ‘Mencolong’ Beras Tetangga Saat Gerhana

Suku yang populasinya sebanyak sekitar enam juta jiwa ini, memiliki tradisi khas warisan nenek moyang ketika menyambut fenomena gerhana

Illustrasi Gerhana Bulan.(Int)

MAKASSAR – Sebagai salah satu suku terbesar di Sulawesi Selatan (Sulsel), Suku Bugis merupakan kelompok etnik dengan wilayah asal Sulsel. Penciri utama kelompok etnik ini adalah bahasa dan adat-istiadat, sehingga pendatang Melayu dan Minangkabau yang merantau ke Sulawesi sejak abad ke-15 sebagai tenaga administrasi dan pedagang di Kerajaan Gowa dan telah terakulturasi, juga dikategorikan sebagai orang Bugis.

Namun, tahukah anda Suku yang populasinya sebanyak sekitar enam juta jiwa ini, memiliki tradisi khas warisan nenek moyang ketika menyambut fenomena gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana matahari, akan dijadikan sebagai momen keindahan seperti berhubungan dengan kawin mawin, dengan maksud akan mempersatukan diri.

Bahkan, salah satu tradisi mencolong dirumah tetangga saat gerhana itu masih dilakoni masyarakat bugis. Tradisi ini, terjadi pada masa lampau hingga saat ini sebagain masyarakat masih melakoni budaya itu.

“Tradisi yang hanya dilakukan oleh kaum wanita itu merupakan warisan nenek moyang masyarakat Bugis, khususnya yang ada di Kabupaten Bone. Meski masyarakat Bugis Bone pada umumnya sudah meninggalkan tradisi tersebut, tapi di daerah terpencil masih ada juga yang melestarikannya,” kata Andi Semmu (56), warga Kajuara, Kabupaten Bone, Sulsel, Senin (7/8/2017).

Karena sudah tradisi, masyarakat yang dicolong berasnya tak marah. Pasalnya, pemilik beras yang dicolong melakukan hal serupa. Beras yang dicuri itu kemudian diproses menjadi bedak.

“Misalnya mereka saling mengambil barang, misal beras dijadikan bedak ukuran dua genggam tangan saja, tapi ini beras dicuri namun niat kita mencuri bukan niat yang jelek melainkan diniatkan untuk hal kebaikan dan keharmonisan,” katanya

Menurut Semmu, bedak berbahan dasar dari beras milik tetangga yang dicuri diam-diam tersebut, ketika diusapkan pada tubuh akan membuat kulit jadi mulus. Jika bedak beras itu diusapkan pada wajah, rupa orang tersebut diyakini berubah cantik.

BACA JUGA :  Pemerintah Sempurnakan Metode Penghitungan Data Produksi Beras

“Kata nenek-nenek kita dulu, itu dilakukan agar kulit menjadi halus dan wajah menjadi cantik, diumpamakan secantik ketika bulan ketemu matahari,”tutur Semmu.

Tak hanya itu, doa yang dipanjatkan bersamaan saat mengusapkan bedak pada tubuh dan wajah juga akan menimbulkan aura positif. Semmu juga menyebut, pengguna bedak itu bisa segera mendapatkan jodoh bagi yang masih berstatus gadis.

“Cerita nenek dulu begitu meski saat ini hanya dianggap mitos. Tapi bagi saya, apa yang diajarkan nenek dulu ada yang terbukti,” tuturnya.

Gerhana bulan sebagian bakal terjadi malam ini hingga Selasa dini hari, 8 Agustus 2017. Fenomena alam itu bisa dilihat di sebagian daerah di Indonesia, seperti Sumatera Barat dan Aceh.

Penulis: Jusrianto