MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Sulsel melalui Crisis Media Center Sulsel merilis data kejadian bencana per 22 Januari 2019, pukul 15:35 Wita terkait dampak bencana alam di Sulsel yang menerjang 10 kabupaten/kota.
10 daerah tersebut, diantaranya; Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Soppeng, Jeneponto, Barru, Wajo, Maros, Bantaeng, Sidrap dan Pangkep.
BACA: Korban Tewas Longsor Manuju Gowa Ditemukan Dalam Keadaan Pelukan
“Secata total korban kepala keluarga terdampak sebanyak 876, korban jiwa 2.503, korban hilang 7 orang, meninggal 9 orang, korban sakit 1 orang, 3.321 jiwa mengungsi,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol, Devo Khaddafi, Rabu (23/1/2019).
Sedang kerusakan yang ditimbulkan, diantaranya rumah rusak berat 25 unit, rusak sedang 2 unit, rusak ringan 12 unit, terendam 1.424, hanyut 32 unit, tertimbun 5 unit, tempat ibadah 4 unit, fasilitas pemerintah 1 unit, pasar 2 unit, jembatan 7 unit, jalan 4.750 meter, sawah kebun 8.629 hektar, sekolah 6 unit.
Adapun detail bencana yang diperoleh, sebagai berikut;
1. Kabupaten Gowa; banjir dan longsor, untuk korban hilang 3 orang, mangkat sebanyak 7 orang, mengungsi 2.121 jiwa, rusak berat 5 rumah di Kecamatan Parigi, Kelurahan Desa Bilarengi, terendam 4 di Kecamatan Parangloe, tertimbun 5 di Kecamatan Parigi, Kerusakan 1 Jembatan di Kecamatan Manuju.
2. Kota Makassar; berupa banjir, korban KK 300, korban jiwa 1.000 dan mengungsi 1.000 jiwa, untuk kerusakan terendam 300 rumah.
3. Kabupaten Soppeng; banjir terjadi di tiga kecamatan Ganra, Donri-donri, Lilirilau dan Citta. Sebanyak 1.672 hektare sawah dan kebun terdampak.
BACA: Hari Kedua Banjir Besar di Perumnas Antang: 300 Korban Dievakuasi
4. Kabupaten Jeneponto; banjir di 10 kecamatan. Korban hilang 3 orang, meninggal atau mangkat 2 orang, rumah rusak berat 19 unit, hayut 32 rumah.
5. Kabupaten Barru; Banjir, dampak; fasilitas pemerintah 1 unit mengalami kerusakan, 2 pasar dan 1 sekolah.
6. Kabupaten Wajo; banjir dan anging kencang. 175 kepala keluarga terdampak dan 303 jiwa, kerusakan rumah terendam desa Walanae (360), Salotengah (70), Liu (50), Pallimae (225). Kerusakan tempat ibadah 2 di Desa Pallimae, kerusakan jembatan 6 unit. Kerusakan jalan Desa Salotengah 100 meter, Desa Liu 150 meter, Desa Pallimae 4.500 meter. Kerusakan sawah dan kebun 280 hektare. Kerusakan sekolah 4 unit.
7. Kabupaten Maros; banjir, terdampak 400 kepala keluarga di Kecamatan Moncongloe dan 1.200 jiwa, mengungsi 200 jiwa, kerusakan rumah terendam 400 unit, kerusakan tempat ibadah 1 unit. Sawah dan kebun Kecamatan Mandai 1.525 hektare, Kecamatan Maros 675 hektare, Kecamatan Tanralili 2.182 hektare. Kecamatan Bantimurung 3.964 hektare.
8. Kabupaten Bantaeng terjadi bencana anging kencang, di Kecamatan Bissapu, Desa Bontorita 1 rumah rusak sedang.
BACA: Bulog Salurkan 20 Ton Beras Tuk Korban Banjir
9. Kabupaten Sidrap, bencana berupa anging kencang, 1 kepala keluarga terdampak dan 1 unit rumah rusak sedang.
10. Sementara Kabupaten Pangkep; banjir dan anging kencang. 1 korban hilang di Kecamatan Tondong Tallasa, korban sakit 1 orang. 1 satu unit rumah rusak berat di Kecamatan Balloci, rumah rusak ringan di Kecamatan Labbakkang 12 unit. Sementara kerusakan rumah terendam 15 unit di Kecamatan Segeri, satu tempat ibadah rusak di Kecamatan Labbakkang dan satu sekolah rusak.
Sementara itu, elevasi Tinggi Muka Air (TMA) pada pukul 19.30 Wita, mencapai +100.21 meter dan saat ini masih status siaga (normal 99,50).
Sementara itu, hingga saat ini BPBD, Basarnas dan TNI-Polri dan relawan lainnya, masih melakukan pencarian dan penyelamatan.
Selain itu, pihak gabungan masih berupaya memenuhi kebutuhan dasar bagi korban bencana, pendirian dapur umum dibeberapa lokasi, distribusi logistik, pengaktifan posko tanggap darurat (BPBD) dan pengaktifan posko tanggapan darurat (Dinkes).
