MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Wacana pelarangan celana cingkrang dan cadar di lingkungan kantor pemerintah, seperti diusulkan Menteri Agama Fachrul Razi ikut ditanggapi oleh Ustaz Yusuf Mansur.
Melalui video IGTV yang diunggah di akun Instagram pribadinya @yusufmansurnew. Ustaz Yusuf Mansur mengingatkan Fachrul Razi terkait Bhinneka Tunggal Ika.
“Saya enggak yakin kebijakan itu akan diterapkan, karena berarti Indonesia tidak Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Yusuf.
BACA:Â Ustaz Yusuf Mansur Puji Jokowi, BPN: Selain Mendukung Beliau Harus Memuji
Yusuf berharap tak ada lagi pihak yang menggeneralisasi bahwa setiap orang yang menggunakan cadar dan celana cingkrang selalu identik dengan radikalisme. Terlebih, kata Yusuf, pengawasan soal radikalisme maupun situasi keamanan adalah tanggung jawab aparat keamanan hingga Badan Intelijen Negara (BIN).
“Poinnya adalah menggeneralisasi. Ada orang pakai celana pendek terus mencuri apa terus kita bilang jangan pakai celana pendek? Ada orang ngebom pakai celana panjang apa terus enggak boleh pakai celana panjang? Ketika kemudian kita jadi generalis, memandang orang jadi seperti itu, kita juga enggak happy,” ucapnya.
Dikutip dari CNN Indonsia, Menteri Agama Fachrul Razi sempat menyampaikan rencananya untuk menerapkan larangan penggunaan cadar bagi PNS di instansi pemerintah.
“Memang nantinya bisa saja ada langkah-langkah lebih jauh, tapi kita tidak melarang niqab, tapi melarang untuk masuk instansi-instansi pemerintah, demi alasan keamanan. Apalagi kejadian Pak Wiranto yang lalu,” kata Fachrul di Jakarta, Rabu (30/10).
Kemudian, Fachrul juga menganggap celana cingkrang tak sesuai aturan berseragam di instansi pemerintah. Karenanya, dia berencana melarang penggunaan celana cingkrang.
Sehari setelahnya, yakni Kamis (31/10), Fachrul Razi mengklarifikasi ucapannya. Dia mengatakan larangan penggunaan cadar dan celana cingkrang baru sebatas rekomendasi yang dirinya ajukan.
“Saya enggak berhak dong, masa Menteri Agama mengeluarkan larangan. Enggak ada. Menteri agama, paling-paling merekomendasi,” kata Fachrul di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/10).