25.4 C
Makassar
Thursday, May 15, 2025
HomeMetropolisWarga Makassar Keluhkan Kelakuan Jukir "Tuyul"

Warga Makassar Keluhkan Kelakuan Jukir “Tuyul”

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Warga kota Makassar mulai resah dengan kemunculan juru parkir (Jukir) “Tuyul” di sejumlah pusat perbelanjaan, seperti mini market dan toko-toko tertentu.

Istilah jukir Tuyul ini muncul setelah sejumlah warga yang berbelanja di tempat tertentu tiba-tiba diminta biaya parkir oleh oknum yang mengaku sebagai jukir, tetapi tidak diketahui dari mana datangnya.

Hal ini diakui oleh warga kelurahan Bonto Makkio, kecamatan Rappocini, Daeng Sila, saat ditemui reporter Sulselekspres.com, Kamis (27/2/2020) siang.

Sebelumnya, ia berkeluh tentang perlakuan jukir yang tiba-tiba muncul pada saat ia hendak pulang. Padahal di awal kedatangannya ke mini market, tidak satupun jukir terlihat.

“Itu tukang parkir tiba-tiba datang minta uang. Tidak tau dari mana datang, padahal waktu saya sampai sini tidak ada tukang parkir yang arahkan motorku. Tidak ada juga jagai motor, tapi langsung minta uang,” keluhnya.

Berangkat dari informasi awal tersebut, reporter Sulselekspres.com kemudian menelusuri kebenaran informasi tersebut ke lokasi lain.

Di jalan Hertasning, Mahasiswa, Irfan yang akrab disapa Ippank mengaku kerap mengalami hal serupa.

“Biasa memang begitu. Datang minta uang parkir. Biasanya sembunyi dulu, nanti kalau kita keluar, dia baru muncul tiup peluit,” keluh Ippank.

Tidak berhenti di situ, penelusuran kami berlanjut ke jalan Yusuf Daeng Ngawing. Di tempat ini kami bertemu Ratih. Karyawan salah satu perusahaan swasta tersebut kerap mengalami hal serupa.

“Pernah. Pas keluar dari minimarket, tiba-tiba ada jukir datang minta uang. Padahal adami tulisannya bebas parkir. Tapi dia minta terus, sampai dia tarik motorku, tapi tetap tidak saya kasi karena tidak ada juga karcisnya,” terangnya dengan dialeg khas Ternate.

“Sering sekali begitu. Pernah di Pettarani pernah juga di Racing. Bahkan biasa ada anak-anak kecil yang tiba-tiba datang minta. Sampai merengek-merengek malahan,” lanjut Ratih.

Kondisi ini tentu menjadi warning bagi pemerintah yang mengelola perparkiran, dalam hal ini tentu mengerucut pada PD Parkir Makassar Raya.

Diketahui, pemerintah kota Makassar bersama PD Parkir Makassar Rata telah mencanangkan berbagai upaya untuk mengantisipasi parkir liar.

Akan tetapi hal itu tentu tifak cukup tanpa dukungan dari masyarakat, khususnya dalam hal memberikan kontribusi parkir yang tidak sesuai dengan ketentuan.

spot_img

Headline

spot_img
spot_img