24 C
Makassar
Sunday, March 30, 2025
HomeMutiara HikmahZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH: PILAR KESEJAHTERAAN UMAT

ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH: PILAR KESEJAHTERAAN UMAT

- Advertisement -

Mutiara Ramadhan (26):

Oleh Hadi Daeng Mapuna
(Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar)

Di antara pilar penting dalam sistem ekonomi Islam yang berfungsi menyejahterakan umat adalah Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Ketiganya merupakan instrumen yang tidak hanya berdimensi spiritual, tetapi juga berdampak sosial dan ekonomi. Islam menanamkan prinsip berbagi sebagai bagian dari ibadah yang dapat memperkuat persaudaraan, mengurangi kesenjangan sosial, dan mewujudkan kesejahteraan kolektif.

Makna dan Perbedaan Zakat, Infak, dan Sedekah

Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat kepemilikan harta tertentu (nishab) dan memiliki masa kepemilikan satu tahun (haul). Zakat memiliki aturan yang ketat, baik dalam besaran maupun distribusinya. Allah swt berfirman:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.” (QS. At-Taubah: 103).

Infak adalah pengeluaran harta yang tidak terikat oleh batasan tertentu dan tidak wajib seperti zakat, tetapi dianjurkan, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Infak dapat diberikan kepada siapa saja, termasuk keluarga dan masyarakat yang membutuhkan.

Sedekah memiliki cakupan yang lebih luas, tidak terbatas pada harta, tetapi juga mencakup perbuatan baik seperti senyum, membantu sesama, dan segala bentuk kebaikan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda:
“Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi).

Dampak ZIS terhadap Kesejahteraan Umat

  1. Mengentaskan Kemiskinan dan Ketimpangan Sosial
    Zakat yang dikelola dengan baik akan membantu kaum dhuafa dan fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Allah swt berfirman:

     “Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, amil zakat, para muallaf yang dipikat hatinya, untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 60).

  1. Memperkuat Solidaritas Sosial
    Infak dan sedekah mempererat hubungan sosial antara si kaya dan si miskin, menciptakan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan berbagi, umat Islam dapat merasakan kebersamaan dan persaudaraan yang lebih erat.

  1. Membangun Ekonomi Berbasis Keadilan
    ZIS merupakan instrumen distribusi kekayaan yang menjamin keseimbangan ekonomi. Jika dikelola dengan baik, ZIS dapat menjadi sumber modal usaha bagi mereka yang membutuhkan, membantu mereka untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi.

Ramadhan: Momentum untuk Menguatkan ZIS

Ramadhan adalah bulan keberkahan dan momentum terbaik untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama melalui ZIS. Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, terutama di bulan Ramadhan. Ibnu Abbas ra berkata:

“Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari & Muslim).

Berdasarkan uraian-uraian di atas tampak bahwa ZIS sangat potensial digunakan sebagai pilar kesejahteraan umat. Namun pengelolaannya belum maksimal sehingga potensi umat yang sangat besar ini belum berdampak secara signifikan. Masih banyak umat Islam yang hidup di bawah garis kemiskinan.

ZIS bukan hanya ibadah yang bersifat individual, tetapi juga memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat yang adil, makmur, dan harmonis. Oleh karena itu, setelah Ramadhan berlalu, semangat berbagi ini harus terus dipelihara agar kesejahteraan umat tetap terjaga. Wallahu a’lam.[*]

spot_img
spot_img

Headline

spot_img