MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Melihat investasi yang meningkat, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, berharap kepada Bank Sulselbar dapat menjadi Bank Devisa.
“Karena kalau tidak, sayang. Investasi masuk ke Sulsel kita tidak mendapatkan apa-apa,” ujarnya saat menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS – LB) Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (BPD Sulselbar), di Hotel The Rinra Kota Makassar, Jumat (2/11/2018).
BACA: Nurdin Abdullah Tagih Alasan Wacana Hak Interpelasi DPRD Sulsel
“Yang pasti kita berharap BPD Sulselbar ini menjadi bank devisa,” imbuhnya.
Untuk menjadi seperti itu, menurutnya, BPD Sulselbar dapat mengikuti langkah dari Bank BJB yang merupakan bank BUMD milik Pemerintah Jawa Barat dan Banten, yang sukses berkembang begitu pesat.
BACA: Nurdin Abdullah Tanggapi Polemik TP2D Sulsel
Selain itu, Bank ini juga dinilai Nurdin memiliki peranan penting, termasuk dalam memberikan deviden sangat bagus kepada daerah-daerah dan itu sangat menolong APBD.
Untuk itu, Pemprov berencana untuk memberikan tambahan modal. Sebab hal ini bagi Nurdin dapat mengembalikan deviden sebagai penguatan modal.
“Kita harus meningkatkan saham. Yang pasti bagi kita, BPD harus menjadi champion (juara) di Sulawesi Selatan. Oleh karena itu kita berharap sesegera mungkin menjadi bank devisa,” lanjutnya.
Tak hanya itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga Ia harapkan ada ditubuh BPD Sulselbar dan kualitas IT diperbaiki. “Karena SDM yang bagus akan meningkatkan kapasitas pebankan kita,” harapnya.
Ke depan, Nurdin mengaku belum ada rencana IPO (initial public offering) atau penawaran saham perdana, walau kemungkinan di masa mendatang akan dilakukan.
Selain itu, dalam RUPS – LB ini juga dilakukan pengesahan Direktur Umum yang seleksinya sudah dilakukan oleh OJK.
Irmayanti Sultan diangkat sebagai Direktur Umum Perseroan. Keputusan tersebut menjadi poin utama dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB).