BONE, SULSELEKSPRES.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), bakal memberikan bantuan berupa bibit baru kepada petani dan juga kepada pembudidaya tambak yang terendam, akibat banjir.
Akibat banjir pada Sabtu, 8 Juni lalu. Puluhan hektar sawah dan tambak di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Bone, terendam banjir, yang berimbas pada kerugian dan gagal panen.
Baca:Â Banjir Bone, Brimob Turut Bantu Masyarakat Gunakan Rakit Penyebarangan
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Bone, Sunardi Nurdin mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan inventarisir kepada petani yang mengalami gagal panen.
“Saat ini kita melakukan pendataan mengingat, ada beberapa laporan masuk beberapa hektar sawah yang baru saja ditanami oleh petani terendam banjir olehnya itu kami menyiapkan bibit baru bersumber bantuan dari pemerintah,” ungkapnya kepada Sulselekspres.com. Minggu (16/6/2019).
Menurut Sunardi, bantuan bibit kepada petani akan seperti tahun sebelumnya, pemerintah memberi bantuan bibit baru kepada petani sebanyak 20 Kg untuk 1 hektar sawah.
“Bantuan yang akan diberikan sama dengan tahun sebelumnya. Perlu juga kita tahu bahwa di daerah itu tidak semua sudah menanam, ada juga yang sebelum banjir sudah panen. Jadi mana yang harus kita bantu ini sudah kami koordinasikan ke pihak pemerintah kecamatan dan desa yang terdampak itu,” jelasnya.
Sementara itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone akan memberikan bantuan kepada pembudidaya yang mengalami dampak banjir pada lahan Tambaknya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone, Ir. Wahida menyampaikan untuk petani tambak yang terkena dampak banjir juga akan mendapat bantuan.
Kendati demikian, kata Wahida, petani yang bakal mendapatkan bantuan yakni petani yang masuk dalam asuransi.
“Kalau yang tidak masuk asuransi ada jalur lain, seperti dari provinsi. Tapi kita imbau kepada masyarakat, untuk segera melaporkan ke dinas, paling lambat selasa mendatang, karena kalau satu bulan baru dilaporkan itu susah juga, jadi harus cepat,” imbaunya.