MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pihak Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan mencurigai tumpahan minyak yang mencemari pesisir pantai Makassar milik PT Pertamina.
“Terlepas siapa pun aktornya, saya menduga masih sama dengan pelakunya yang menumpahkan minyak di wilayah-wilayah lainnya, dalam hal ini Pertamina ya,” ujar M Al Amin, selaku direktur utama Walhi Sulsel.
Kecurigaan tersebut muncul setelah kasus serupa pernah terjadi di perairan Parepare pada tahun 2019 yang lalu. Dugaan itu semakin kuat setelah ada laporan dari masyarakat yang ada di lapangan.
“Menurut kesaksian masyarakat yang kami hubungi di lapangan, bahwa tumpahan minyak itu diduga kuat berasal dari Pertamina,” lanjutnya kepada reporter Sulselekspres.com.
Dengan begitu, Walhi Sulsel meminta agar pihak Pertamina mau bertanggung jawab atas kejadian tersebut, mulai dari membersihkan lokasi, ganti rugi materi materi, maupun proses hukum.
“Ini sudah kesekian kalinya Pertamina menumpahkan minyaknya ke laut. Pada tahun 2019 lalu, Pertamina juga, terjadi tumpahan minyak di pesisir Pare-pare dan sampai sekarang Pertamina tidak bertanggung jawab atas hal itu,” bebernya.
“Dengan demikian, Walhi mendesak Pertamina bertanggung jawab penuh atas tumpahan minyak ini, tidak hanya bertanggung jawab materi tapi juga soal proses hukum,” tegas Amin.
Bahkan Amin meminta agar Gakkum KLHK dan Diskrimsus Sumdaling Polda Sulsel untuk turun ke lapangan menangani kasus tersebut.
“Saya kira ini ada dugaan pelanggaran pidana, makanya penyidik Polda dan Gakkum KLHK harus turun. Di sisi lain yang bersangkutan harus bertanggung jawab membersihkan, ganti rugi, dan mengikuti proses hukum,” tutup Amin.
