SULSELEKSPRES.COM – Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin mewanti-wanti mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok ditunjuk sebagai Dirut Pertamina.
Hal lantaran munculnya wacana perombakan jajaran direksi di tubuh perusahaan migas nasional yakni PT Pertamina (Persero). Dimana Ahok digadang-gadang bakal ditempatkan sebagai Dirut.
Penolakan Novel ini kemudian ditanggapi advokat sekaligus kader PSI, Muannas Alaidid. Dia menganggap kalau alumni 212 harusnya tahu diri kalah di Pemilu.
Sehingga tidak selayaknya mau mengatur pemerintahan. Terlebih karena penunjukan Dirut adalah wewenang pemerintah.
BACA:Â Minta Elektabilitas Ahok dan Anies Disurvei, Rocky Gerung: Prabowo Sebagai Pemanis
“Kalah pemilu tapi 212 aja susah diatur, hasutan malah maunya ngatur terus pemerintah, itu yang pelecehan. harusnya tahu diri hak kewenangan pemerintah menunjuk pejabat & menempati jabatan apapun,” kata Muannas, (11/6/2020).
Sebelumnya, Novel Bamukmin menegaskan penolakan jika Ahok menjadi Dirut Pertamina. Dia menganggap kalau banyak figur lain lebih layak dari Ahok.
“Posisi Ahok walau menjadi Dirut sekalipun adalah bentuk pelecehan terhadap putra putri bangsa Indonesia karena banyak putra-putri Indonesia yang sangat berprestasi dan profesional di bidangnya serta punya martabat dan berakhlak,” katanya seperti dikutip dari Tagar.
BACA:Â Protes Dirut Baru TVRI, Ustaz Tengku Ungkit Kasus Ahok
Ahok, kata Novel, adalah produk gagal. Sehingga tidak semestinya diberikan kepercayaan demikian besar sebagai Dirut Pertamina.
“Sedang Ahok adalah produk gagal malah dikasih uji coba dengan mengelola aset bangsa yang sangat berhubungan dengan hajat orang banyak dan vital. Sungguh sudah krisis kepemimpinan negara ini,” pungkasnya.
