SULSELEKSPRES.COM – Doa Bersama dengan Masyarakat Toraja” berhasil digelar relawan emak-emak pendukung Ganjar berjejaring dalam Mak Ganjar Sulawesi Selatan di Lolai Coffee House, Kapala Pitu, Kabupaten Toraja Utara, Senin (14/11/12). Intensi doa untuk kebaikan bangsa dan kemajuan negara Indonesia.
Koordinator Mak Ganjar Sulsel, Siti Fatimah mengatakan, ada ribuan emak-emak ambil bagian dalam momentum itu. Mereka menyelipkan doa mendapatkan pemimpin terbaik untuk menahkodai Indonesia, mampu menjawab tantangan ke depan, dan fokus mensejahterakan rakyat.
“Setelah menelaah lebih jauh, ternyata ada satu nama yang kami rasa cocok untuk memimpin Indonesia dan mampu mensejahterakan rakyat Toraja Utara, yakni Ganjar Pranowo,” ucap Siti Fatimah
Siti Fatimah atau biasa disapa Ifath menyebut, yang menjadi pertimbangan emak-emak memilih Ganjar adalah karena karakter dan pembawaannya yang jujur, santai dan apa adanya. Hal tersebut seirama dengan slogannya, “Suara rakyat adalah suara Tuhan, tuanku ya rakyat dan jabatan cuma mandat”.
“Pak Ganjar ini merupakan figur yang apa adanya, tangkas dalam menghadapi suatu permasalahan, inovatif, serta pendekatan humanis dengan masyarakat ini yang sangat kami sukai,” jelas Ifath.
Di sisi lain, sekitar 90 persen emak-emak Kabupaten Toraja Utara bermata pencaharian di sektor pertanian dan perkebunan. Ganjar, memiliki pengalaman mumpuni untuk memajukan kedua sektor tersebut demi memenuhi ketahanan pangan.
Selama periode kepemimpinan di Jateng, Ganjar mengoptimalkan program Kartu Tani agar memudahkan para petani mendapatkan pupuk bersubsidi. Hingga saat ini, sudah ada 2,5 juta dari 2,8 juta petani memiliki Kartu Tani.
Ganjar juga membuka posko pelayanan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian dan perkebunan yang tersebar di 35 kabupaten/kota sebagai bentuk pengawasan agar penyalurannya tepat sasaran sekaligus sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan.
Pemberdayaan pertanian dan perkebunan juga secara masif dilakukan Ganjar melalui para penyuluh dari Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng. Ganjar juga mengoptimalkan lahan tak produktif dan gersang, serta mendorong peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai (pajale) dengan pelibatan Badan Riset dan Inovasi Negara (BRIN) dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jateng.
“Pak Ganjar selama ini menunjukkan perhatiannya terhadap sektor pertanian dan perkebunan lewat sejumlah program, seperti Kartu Tani, hingga yang terbaru beliau berhasil membangun 1.135 embung untuk irigrasi dan air bersih di Jateng,” kata Ifath.
“Semoga program-program itu bisa diterapkan secara nasional agar pertanian dan perkebunan lebih maju dan sejahtera,” imbuh Ifath.
Orliana Sangka, salah satu pendeta yang memimpin doa bersama lintas agama kali ini mengungkapkan kesukaannya terhadap sosok Ganjar yang mendorong Kerukunan umat beragama dan toleransi. Hal ini dia alami langsung secara pribadi beberapa waktu lalu ketika menghadiri sebuah musyawarah di salah satu gereja daerah Jateng.
“Kami pernah mengadakan musyawarah besar di Semarang, kebetulan Pak Ganjar yang membuka acara dalam sinode (rapat) Sejak saat itu, saya merasa terpikat dengan Pak Ganjar. Saya berdoa kiranya kedepan apa yang menjadi cita-cita masyarakat untuk menjadikan Ganjar Presiden 2024 dapat terwujud,” ucap Orliana.