SULSELEKSPRES.COM – Rocky Gerung memberikan pembelaan terhadap Ganjar Pranowo yang terkesan dianaktirikan oleh PDIP.
Menurutnya, adanya ambisi Ganjar Pranowo maju di Pilpres bukanlah sebuah masalah. Keinginan Ganjar maju di Pilpres adalah hal wajar, terlebih karena dukungan yang disebut membludak.
“Karena memang Ganjar meledak dukungannya, karena popularitas. Politik soal siapa tokohnya bukan apa partainya,” kata Rocky Gerung melalui chanel Youtube Rocky Gerung Official, dilihat, (27/5/2021).
Baca:Â Rizal Ramli Sebut Ganjar Pranowo Pemimpin Modal Pencitraan
Dia mengatakan, Ganjar sebagai merasa lebih besar dari PDIP sehingga berani buka jalur sendiri.
“Ganjar terlalu terlihat ambisinya. Itu biasa saja bagi saya tidak ada soal, orang mesti kasih tahu ambisinya, jadi kenapa dihalangi ambisi itu. Saya tidak ada urusan dengan internal PDIP, saya berurusan dengan demokrasi,” katanya.
Adapun Puan Maharani, kata Rocky, akan sangat kesulitan di Pilpres jika dibandingkan dengan Ganjar. Jabatan publik yang dimiliki Puan disebut tidak cukup mampu menandingi Ganjar.
“Puan secara faktual agak susah. Seperti menegakkan benang basah karena tidak naik-naik elektabilitasnya,” ujarnya lagi.
Baca:Â Rocky Gerung: Ganjar Merasa Lebih Besar dari PDIP
Rocky kemudian mengkritik Puan yang dianggapnya terlalu mengandalkan ke darah biruan dirinya.
“Ibu Puan matang dalam partai, tapi tidak matang dalam relasi politik. Karena terlihat kaku, dan kurang mampu mengekploitasi isu, terlalu mengandalkan kedarah biruan itu,” tambah Rocky.
Hal lain yang disorot Rocky adalah sikap Puan yang dia sebut seringkali reaksioner. “Tim bikinlah Mba Puan tampil lebih aktif, bukan reaksioner. Seringkali tampilnya reaksioner,” pungkas Rocky.
Seperti diberitakan, Ganjar yang juga Gubernur Jawa Tengah menjadi perbincangan hangat karena tak diundang di acara HUT ke-48 PDI Perjuangan yang dihadiri Puan Maharani.
Isu kemudian berkembang kalau Ganjar akan disingkirkan oleh PDIP lantaran pergerakannya kaitan dengan Pilpres mendatang. Belum lagi dengan munculnya serangan terhadap Ganjar dari petinggi PDIP.
(*)
