25 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeMetropolisBerikut Alasan Makassar Tetap Zona Oranye Ketika Kasus Covid-19 Naik Tajam

Berikut Alasan Makassar Tetap Zona Oranye Ketika Kasus Covid-19 Naik Tajam

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Ketua Tim Epidemiologi Satgas, Ansariadi, menjelaskan bahwa meskipun perkembangan kasus Covid-19 di kota Makassar meningkat tajam dari sebelumnya, Makassar masih tetap dalam zona oranye.

Menurut Epidemiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) tersebut, jika melihat kasus-kasus sebelumnya ketika Makassar masuk dalan zona merah, jumlah kasus jauh lebih sedikit dibandingkan sekarang. Namun, tingkat penanganannya terbilang masih rendah. Berbeda dengan sekarang, kasus Covid-19 meningkat drastis namun tingkat penanganannya juga lebih berkembang dari sebelumnya.

“Karena upaya testing kita sudah lebih banyak. Kapasitas kita dulu lebih sedikit daripada sekarang,” kata Ansariadi, Senin (21/12/2020).

Data grafik perkembangan kasus berdasarkan omset mingguan di Makassar, terdapat 1273 pertambahan kasus per 20 Desember 2020. Distribusi kasus konfirmasi positif berdasarkan kecamatan ditempati 6 kecamatan kasus tertinggi meliputi secara berurutan ke rendah yakni Rappocini, Biringkanaya, Tamalate, Panakkukang, Manggala, dan Tamalanrea.

“Duakali lipat dari Minggu lalu. Ini tertinggi. Ini adalah efek dari yang sebelumnya.Walaupun demikian, Dinas Kesehatan aktif mencari kasus dan membuka layanan swab di masyarakat,” lanjutnya.

Ada pun penderita Covid-19 di kota Makassar berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan 52,38 persen dan laki-laki 47,62 persen.

Persentase jumlah yang meninggal berdasarkan kelompok umur tetap ditempati oleh usia 60 ke atas atau lanjut usia (lansia). Dimana penambahan orang yang meninggal dengan kasus Covid-19 pada pekan lalu sebanyak 17 orang.

“Kalau jumlah kasus bertambah. Impilikasinya jumlah yg meninggal bertambah,”

“17 minggu lalu. Semakin banyak kasus semakin banyak yang meninggal. Kita berharap bahwa jumlah kasus bisa kita tangani dengab baik,” tuturnya.

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Ketua Tim Epidemiologi Satgas, Ansariadi, menjelaskan bahwa meskipun perkembangan kasus Covid-19 di kota Makassar meningkat tajam dari sebelumnya, Makassar masih tetap dalam zona oranye.

Menurut Epidemiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) tersebut, jika melihat kasus-kasus sebelumnya ketika Makassar masuk dalan zona merah, jumlah kasus jauh lebih sedikit dibandingkan sekarang. Namun, tingkat penanganannya terbilang masih rendah. Berbeda dengan sekarang, kasus Covid-19 meningkat drastis namun tingkat penanganannya juga lebih berkembang dari sebelumnya.

“Karena upaya testing kita sudah lebih banyak. Kapasitas kita dulu lebih sedikit daripada sekarang,” kata Ansariadi, Senin (21/12/2020).

Data grafik perkembangan kasus berdasarkan omset mingguan di Makassar, terdapat 1273 pertambahan kasus per 20 Desember 2020. Distribusi kasus konfirmasi positif berdasarkan kecamatan ditempati 6 kecamatan kasus tertinggi meliputi secara berurutan ke rendah yakni Rappocini, Biringkanaya, Tamalate, Panakkukang, Manggala, dan Tamalanrea.

“Duakali lipat dari Minggu lalu. Ini tertinggi. Ini adalah efek dari yang sebelumnya.Walaupun demikian, Dinas Kesehatan aktif mencari kasus dan membuka layanan swab di masyarakat,” lanjutnya.

Ada pun penderita Covid-19 di kota Makassar berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan 52,38 persen dan laki-laki 47,62 persen.

Persentase jumlah yang meninggal berdasarkan kelompok umur tetap ditempati oleh usia 60 ke atas atau lanjut usia (lansia). Dimana penambahan orang yang meninggal dengan kasus Covid-19 pada pekan lalu sebanyak 17 orang.

“Kalau jumlah kasus bertambah. Impilikasinya jumlah yg meninggal bertambah,”

“17 minggu lalu. Semakin banyak kasus semakin banyak yang meninggal. Kita berharap bahwa jumlah kasus bisa kita tangani dengab baik,” tuturnya.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img