Berpotensi Jadi Ibu Kota Negara, Makassar-Jeneponto Dianggap Tepat

Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto.(Int)

MAKASSAR – Wali Kota Makassar optimis Makassar bisa menjadi Ibu Kota Negara. Hal ini menyusul setelah Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menempatkan Makassar sebagai kota teratas menjadi Ibu Kota Negara Indonesia.

ITS menempatkan Makassar diperingkat pertama melalui pengkajian atas persyaratan daerah kota yang cocok dijadikan sebagai ibu kota Negara Indonesia beberapa waktu lalu.

Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan bahwa Makassar berpotensi untuk menjadi Ibu Kota Negara.

“Saya sebagai konsultan bukan sebagai Walikota Makassar pernah menganalisis itu,”ungkapnya saat ditemui Sulselekspres.com usai menggelar rapat terbuka, di Balai Kota, Selasa (22/8/2017).

Kata Danny sapaan akrab Walikota Makassar, bahwa sejarah geologi, sejarah sosiokultural, sejarah strategis pertahanan negara, strategi transportasi Indonesia dan pemerataan pembangunan Indonesia semua dimiliki Makassar.

“kalau lima kriteria ini dimasukkan, Insyaallah pasti Makassar,”jelasnya.

ITS merumuskan tiga kriteria umum ibu kota negara Indonesia di masa depan yang jika dicermati bersesuaian dengan Makassar.

Karakter pertama, ibu kota baru Indonesia adalah kota marina, yaitu kota yang mencerminkan karakter kuat akan ciri negara kepulauan (archipelago capital city) dan dikenal juga sebagai negara maritim dengan memanfaatkan potensi marina, bukan pedalaman.

Kedua, kota tersebut mampu mengakomodasi kegiatan inti dan menyebarkan kegiatan pendukungnya mengikuti potensi masing – masing daerah. Koneksi antara kota inti dan pendukung dijalankan dengan pemanfaatan Iptek sehingga berjalan efisien dan efektif.

Ketiga, dilakukan pembatasan variansi kegiatan di dalam ibu kota baru yang dapat mengubah wajah Indonesia dari Jawa based menjadi negara kepulauan dengan mempertimbangkan jalur fiber optic backbond nasional.

Lokasi ibu kota harus berada relatif di wilayah tengah Indonesia. Titik tengah Indonesia berada di antara Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah. Hal itu untuk mengatasi ketimpangan antara Indonesia bagian barat dengan bagian timur.

Tapi pada posisi membangun Makassar ibukota, tidak hanya di Makassar saja, juga harus sekitar Maros, Takalar sampai Jeneponto.

“karena kalau memenuhi syarat tentang luasan, ketinggian, tidak mengganggu kawasan subur yang paling bagus adalah Makassar dan Jeneponto,”tambahnya.