MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Sikap politik mantan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL) hengkang dari Partai Golkar untuk bergabung ke Nasdem banyak dinilai untuk kepentingan politik jangka panjangnya dilevel nasional. Nasdem sendiri menjadi pilihan untuk berkiprah secara nasional pasca tak lagi banyak mendapat ruang di Partai Golkar.
SYL banyak dianggap sebagai figur pelanjut pasca Jusuf Kalla (JK) yang bisa mewakili tokoh dari kawasan Timur Indonesia untuk Pilpres mendatang. Tak heran oleh banyak pihak SYL dipandang layak diusung sebagai RI 2 atau calon Wakil Presiden di Pilpres mendatang.
Awalnya, Surya Paloh sendiri nampak memberikan angin segar bakal memberikan ruang bagi SYL untuk dia dukung mendampingi Jokowi di Pilpres. Namun belakangan muncul wacana nama lain yakni, Mantan Ketua KPK Abraham Samad untuk mendampingi Jokowi sebagai tokoh dari kawasan timur.
Baca Juga:
Baliho Nasdem Salah Tulis nama Presiden, Jokowi jadi Jowoki
“Dia (Abraham Samad) punya rekam jejak yang baik. Integritasnya tidak diragukan, moralitasnya terjaga, tentu akan saling mengisi dengan Pak Jokowi,” kata Bendahara Umum DPP Nasdem, Ahmad Ali, dilansir dari Rakyat Merdeka (13/04/2018)
Nama Jokowi-Abraham sendiri bukanlah isu baru. Paket ini sejatinya sudah diwacanakan sejak Pilpres lalu. Hanya saja dikeputusan akhir, justru nama JK yang disepakati sebagai pendamping Jokowi dari kawasan timur.
Selanjutnya…
