28 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeDaerahBupati Bone Resmikan Pemanfaatan Instalasi Gas Metan Di TPA Desa Passipo

Bupati Bone Resmikan Pemanfaatan Instalasi Gas Metan Di TPA Desa Passipo

PenulisYusnadi
- Advertisement -

BONE, SULSELEKSPRES.COM – Sebuah terobosan baru yang diapresiasi Bupati Bone oleh Dinas Lingkungan Hidup melalui sampah yang memiliki potensi gas metan bisa dikelola dan dimanfaatkan oleh warga setempat secara gratis.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Bone DR. H. A. Fahsar M. Padjalangi, M.Si dengan didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone, Dray Vibrianto, S.IP., M.Si meresmikan pemanfaatan Instalasi Gas Metan pada Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) di Desa Passippo, Kecamatan Palakka, Sabtu, (15/07/2023).

Bupati Bone dua periode ini juga menandatangani piagam peresmian sekaligus meninjau rumah masyarakat penerima manfaat Gas Metan.

Selain itu, hadir pula perwakilan Camat Palakka, Danramil dan Kapolsek Palakka, perwakilan Perbankan, perwakilan Basarnas, Kepala Desa Passippo,  jajaran Dinas Lingkungan Hidup Bone, serta masyarakat Desa Passippo.

Bupati Bone, HA Fahsar M Padjalangi mengatakan kalau melihat kondisi TPA Kabupaten Bone sebenarnya masih jauh dari harapan sesuai dengan standar. Tapi kalau dibandingkan daerah lain. Bone patut bersyukur.

“Meski kondisi masih jauh standar, namun kita pintar mengelola sehingga bisa di atas rata rata,” katanya kepada sulselekspres.com.

Lebih lanjut, dikatakan A Fahsar, sampah sudah menjadi persoalan dunia. Unisco dan unicef mengangkat ini menjadi masalah besar sehingga negara didorong berinovasi. Hanya saja mengatasi hal tersebut lagi lagi pengelolaan sampah dibutuhkan teknologi yang tinggi dan terbentur pada persoalan biaya yang tinggi.

“Di Indonesia baru baru beberapa provinsi yang mampu melakukan dengan inovasinya. Misalnya di Bogor dan Tangerang sudah menggunakan teknologi tinggi dalam mengelola sampah,” lanjutnya.

“Persoalan kita di Bone kesadaran masyarakat yang sangat rendah. Masyarakat menengah ke atas yang patut memberikan contoh dia tau namun kadang lupa sehingga persoalan sampah selalu dibebankan kepada petugas kebersihan,” tambahnya lagi.

Menurut, dia persoalan sampah sekarang tidak hanya dirasakan oleh masyarakat kota, di wilayah kecamatan juga sangat merasakan hal yang sama.

“Maka dari itu, saya sangat berterima kasih kepada petugas kebersihan yang telah bekerja dengan baik. Merekalah yang patut kita muliakan,” ucapnya.

Mantan Staf Ahli Gubernur ini juga mengaku bangga dan mengapresiasi Dinas Lingkungan Hidup yang telah membuat inovasi baru di lokasi TPA Passippo dengan memanfaatkan potensi gas metan untuk dinikmati masyarakat setempat.

“Mudah mudahan langkah awal yang dilakukan DLH semakin berkembang. Pimpinan perbankan tolong di sampaikan ke pimpinan agar dana CSR-nya dibawah ke sini, sehingga pemanfaatan gas metan lebih berkembang,” akuinya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone, Dray Vibrianto mengungkapkan mendapatkan amanah sebagai Kepala Dinas LH, mencoba melakukan pelayanan pada bidang persampahan mulai dari hulu sampai ke hilir.  Dari hulu yaitu meminimalisir sampah-sampah di kota untuk dibuang ke TPA Passippo. Sementara di hilir yaitu memanfaatkan potensi TPA untuk masyarakat setempat.

“Selama ini kita selalu membawa beban masyarakat kota ke masyarakat Desa Passippo. Masyarakat kota terbebas dari sampah, disisi lain masyarakat Desa Passippo yang merasakan baunya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, menurut mantan Kalaksa BPBD Bone ini menjelaskan, kalau kegiatan ini dimulai dengan membangun instalasi sumur gas metan di TPA Passippo dan mengalirkannya kerumah warga masyarakat sekitar TPA Passippo sebagai pengganti gas LPG secara gratis.

“Gas metan yang dihasilkan oleh TPA Passippo apabila tidak dikelola dengan baik akan menguap ke udara, disamping mudah terbakar juga memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan efek Gas Rumah Kaca yang dampaknya berpengaruh terhadap perubahan iklim. Dimana, potensi Gas Metan di TPA sangat besar apabila dikelola dengan teknologi yang tepat dan manajemen yang baik, gas metan di TPA passippo dapat melayani lebih dari 100 rumah warga, Oleh sebab itu kami dari Dinas Lingkungan Hidup berusaha mengelola dan memanfaatkan potensi gas tersebut untuk dialirkan ke rumah masyarakat sekitar TPA secara gratis sebagai pengganti LPG, ” ungkap Dray.

“Oleh sebab itu pada kegiatan ini, kami mengundang perwakilan ICRAF serta pihak perbankan. Dan, kami mengharapkan pihak perbankan bisa memanfaatkan dana CSR-nya untuk memanfaatkan potensi gas metan di TPA passippo untuk masyarakat,” bebernya.

Dray juga mendorong potensi gas metan ini ke depan dapat dikelola oleh Bumdes Desa Palakka berupa pengisian gas, sehingga potensi gas metan di TPA bisa bernilai ekonomis.

“Pemanfaatan potensi gas metan TPA Passippo untuk warga setempat diharapkan dapat menjadi kenangan bagi masyarakat diakhir masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bone. Kami berharap dengan apa yang kami lakukan bisa membawa kebaikan,” ungkapnya.

- Advertisement -

BONE, SULSELEKSPRES.COM – Sebuah terobosan baru yang diapresiasi Bupati Bone oleh Dinas Lingkungan Hidup melalui sampah yang memiliki potensi gas metan bisa dikelola dan dimanfaatkan oleh warga setempat secara gratis.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Bone DR. H. A. Fahsar M. Padjalangi, M.Si dengan didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone, Dray Vibrianto, S.IP., M.Si meresmikan pemanfaatan Instalasi Gas Metan pada Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) di Desa Passippo, Kecamatan Palakka, Sabtu, (15/07/2023).

Bupati Bone dua periode ini juga menandatangani piagam peresmian sekaligus meninjau rumah masyarakat penerima manfaat Gas Metan.

Selain itu, hadir pula perwakilan Camat Palakka, Danramil dan Kapolsek Palakka, perwakilan Perbankan, perwakilan Basarnas, Kepala Desa Passippo,  jajaran Dinas Lingkungan Hidup Bone, serta masyarakat Desa Passippo.

Bupati Bone, HA Fahsar M Padjalangi mengatakan kalau melihat kondisi TPA Kabupaten Bone sebenarnya masih jauh dari harapan sesuai dengan standar. Tapi kalau dibandingkan daerah lain. Bone patut bersyukur.

“Meski kondisi masih jauh standar, namun kita pintar mengelola sehingga bisa di atas rata rata,” katanya kepada sulselekspres.com.

Lebih lanjut, dikatakan A Fahsar, sampah sudah menjadi persoalan dunia. Unisco dan unicef mengangkat ini menjadi masalah besar sehingga negara didorong berinovasi. Hanya saja mengatasi hal tersebut lagi lagi pengelolaan sampah dibutuhkan teknologi yang tinggi dan terbentur pada persoalan biaya yang tinggi.

“Di Indonesia baru baru beberapa provinsi yang mampu melakukan dengan inovasinya. Misalnya di Bogor dan Tangerang sudah menggunakan teknologi tinggi dalam mengelola sampah,” lanjutnya.

“Persoalan kita di Bone kesadaran masyarakat yang sangat rendah. Masyarakat menengah ke atas yang patut memberikan contoh dia tau namun kadang lupa sehingga persoalan sampah selalu dibebankan kepada petugas kebersihan,” tambahnya lagi.

Menurut, dia persoalan sampah sekarang tidak hanya dirasakan oleh masyarakat kota, di wilayah kecamatan juga sangat merasakan hal yang sama.

“Maka dari itu, saya sangat berterima kasih kepada petugas kebersihan yang telah bekerja dengan baik. Merekalah yang patut kita muliakan,” ucapnya.

Mantan Staf Ahli Gubernur ini juga mengaku bangga dan mengapresiasi Dinas Lingkungan Hidup yang telah membuat inovasi baru di lokasi TPA Passippo dengan memanfaatkan potensi gas metan untuk dinikmati masyarakat setempat.

“Mudah mudahan langkah awal yang dilakukan DLH semakin berkembang. Pimpinan perbankan tolong di sampaikan ke pimpinan agar dana CSR-nya dibawah ke sini, sehingga pemanfaatan gas metan lebih berkembang,” akuinya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone, Dray Vibrianto mengungkapkan mendapatkan amanah sebagai Kepala Dinas LH, mencoba melakukan pelayanan pada bidang persampahan mulai dari hulu sampai ke hilir.  Dari hulu yaitu meminimalisir sampah-sampah di kota untuk dibuang ke TPA Passippo. Sementara di hilir yaitu memanfaatkan potensi TPA untuk masyarakat setempat.

“Selama ini kita selalu membawa beban masyarakat kota ke masyarakat Desa Passippo. Masyarakat kota terbebas dari sampah, disisi lain masyarakat Desa Passippo yang merasakan baunya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, menurut mantan Kalaksa BPBD Bone ini menjelaskan, kalau kegiatan ini dimulai dengan membangun instalasi sumur gas metan di TPA Passippo dan mengalirkannya kerumah warga masyarakat sekitar TPA Passippo sebagai pengganti gas LPG secara gratis.

“Gas metan yang dihasilkan oleh TPA Passippo apabila tidak dikelola dengan baik akan menguap ke udara, disamping mudah terbakar juga memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan efek Gas Rumah Kaca yang dampaknya berpengaruh terhadap perubahan iklim. Dimana, potensi Gas Metan di TPA sangat besar apabila dikelola dengan teknologi yang tepat dan manajemen yang baik, gas metan di TPA passippo dapat melayani lebih dari 100 rumah warga, Oleh sebab itu kami dari Dinas Lingkungan Hidup berusaha mengelola dan memanfaatkan potensi gas tersebut untuk dialirkan ke rumah masyarakat sekitar TPA secara gratis sebagai pengganti LPG, ” ungkap Dray.

“Oleh sebab itu pada kegiatan ini, kami mengundang perwakilan ICRAF serta pihak perbankan. Dan, kami mengharapkan pihak perbankan bisa memanfaatkan dana CSR-nya untuk memanfaatkan potensi gas metan di TPA passippo untuk masyarakat,” bebernya.

Dray juga mendorong potensi gas metan ini ke depan dapat dikelola oleh Bumdes Desa Palakka berupa pengisian gas, sehingga potensi gas metan di TPA bisa bernilai ekonomis.

“Pemanfaatan potensi gas metan TPA Passippo untuk warga setempat diharapkan dapat menjadi kenangan bagi masyarakat diakhir masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bone. Kami berharap dengan apa yang kami lakukan bisa membawa kebaikan,” ungkapnya.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img