Cerita Kantong Kresek Merah Hiasi Helm di Balai Kota Makassar

Ilustrasi Parkir/ IST

MAKASSAR – Memiliki penghasilan banyak dengan pekerjaan yang bagus mungkin sudah tak asing dikuping banyak orang. Banyak orang yang malu ketika mempunyai pekerjaan yang biasa-biasa saja. Duduk disuatu ruangan yang ber Ac dan didepan komputer sudah hal yang lumrah.

Tapi tidak dengan Daeng Nasir, seorang Juru Parkir (Jukir) di Jl. Ahmad Yani tepat disamping kantor Walikota Makassar. Sehari-harinya, dia harus merapikan kendaraan yang datang berkunjung di Gedung Balai Kota, membungkus helm dengan kantong plastik, dia tata sedemikian rupa agar kendaraan terparkir rapih, bahkan dia pun harus menjaga setiap keamanan motor dan helm.

Menjadi Juru Parkir (Jukir) bukan pilihan Daeng Nasir dalam menjalani hidup. Akan tetapi demi menafkahi keluarga, dia yang dianggap sebagai kepala keluarga dari seorang istri dan tiga anaknya, harus bekerja keras demi melanjutkan hidup keluarga kecilnya. “Saya bekerja mulai jam 7 pagi sampai jam 6 petang,”ucapnya.

Menjadi Jukir yang hanya mendapatkan upah sebesar Rp. 70.000 sampai Rp. 100.000 setiap harinya bukanlah hal yang besar, namun Daeng Nasir tetap bersyukur. “Itu pun saya wajib stor ke PD Parkir Rp. 60.000 setiap hari, “ungkapnya.

Pria asal Maccini Sombala ini, telah malakoni pekerjaannya selama kurang lebih 2 tahun.