MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Riwayat Aci dg. Tammu (31) berakhir, seorang terduga maling sadis tersebut tutup usia setelah diduga ditembak oleh Reserse Mobile (Resmob) Polda Sulsel, saat hendak kabur, Minggu (20/1/2019) subuh hari.
Saat dilumpuhkan, punggung kirinya tertembus timah panas dan menghembuskan nafas terakhirnya saat perjalan menuju RS. Bhayangkara.
BACA: Resmob Polres Bone Amankan Maling Gawai Pemanjat Pohon Pinang
“Aci ini merupakan residivis tindak pidana curas dan curanmor,” kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes (pol) Dicky Sondani, Senin (21/1/2019).
Aci sebelum akhirnya dilumpuhkan, merupakan seorang maling yang paling dicari kepolisian dan dinyatakn DPO.
Selama beraksi, Aci dilaporkan tiga kali; di wilayah hukum Bone sebanyak 2 dan Manggala, Makassar sebanyak 1 laporan.
“Pelaku diduga dalam melakukan aksinya tergolong nekat dan tidak segan-segan melukai korbannya,” ujar Dicky.
BACA: 2 Maling Motor Lintas Kabupaten Dihadiahi Timah Panas
Sebelum ditembak mati, Aci yang telah diamankan di wilayah Panakukkang, Makassar mengakui perbuatannya saat diintrogasi.
Aci saat aksinya di kabupaten Bone mengaku, dirinya merampas perhiasan emas berat 3kg milik sasarannya, dan membacok korban sebelum melarikan diri.
Masih di daerah sama, Aci juga diketahui sempat menjambret sasarannya, ia membawa kabur tas milik korbannya setelah membacoknya dengan parang.
BACA: Ketika Disangka Maling dan Tewas Di Rumah Ibadah
Sedang di wilayah Kota Makassar, Aci beraksi di kecamatan Manggala, dengan membobol rumah sasarannya.
“Saat itu ia hanya mengambil barang berharga milik korban,” sambung Dicky.
Selain itu, Aci kata Dicky juga diduga menguasai senjata tajam rakitan. Dugaan tersebut semakin kuat setelah pada 2018, petugas mencoba menangkap Aci di Rumanya, yang terletak di Kabupaten Takalar.
“Pada tahun 2018 dilakukan penggerebekan di Sawakon , Galesong Selatan, Takalar, ditemukan senjata rakitan dan beberapa peluru Aktif,” ungkap Dicky.
Sementara itu, setelah jazad Aci dilakukan otopsi, petugas lalu menyerahkannya ke pihak keluarga guna disemayamkan, sedang barang bukti berupa parang disita petugas.
