SULSELEKSPRES.COM – Lonjakan kasus aktif Covid-19 atau virus corona kembali terjadi setelah beberapa bulan mengalami penurunan kasus.
Hingga hari ini 17 Juni 2021, kasus Covid-19 di Indonesia nyaris menembus angka 2 juta yakni sudah mencapai 1.950.276 orang. Hari ini saja ada penambahan 12.624Â kasus baru.
Keganasan Covid-19 pada pertengahan Juni ini sudah diprediksi jauh hari. Pemerintah sudah mewanti-wanti akan terjadi lonjakan sebagai dampak dari aktivitas mudik dan libur lebaran beberapa waktu lalu.
“Kemungkinan kasus meningkat dan mencapai puncaknya pada pertengahan Juni,” kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX, di Kompleks DPR/MPR, Senayan, Jakarta, akhir Mei lalu.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengakui kegiatan mudik beberapa waktu lalu menyebabkan terciptanya episentrum penularan Covid-19 di sejumlah daerah. Disebut bahwa sebanyak 1.472.304 orang melakukan perjalanan mudik pada periode Hari Raya Idul Fitri, Mei 2021 lalu.
Imbauan Pemerintah
Dalam banyak kesempatan pemerintah secara rutin telah mengingatkan agar keinginan mudik atau pulang kampung saat lebaran diurungkan.
Sayang sekali, imbauan ini diabaikan sebagian orang dan tetap nekat melakukan mudik. Akibatnya corona kian tak terkendali, penderita kian bertambah, zona merah ada di banyak tempat.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo kala itu telah mengingatkan masyarakat untuk bersabar dalam menghadapi pandemi. Mudik disebutnya sangat berbahaya bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga bagi keluarga di kampung.
“Kepulangan itu membahayakan orang tua di kampung halaman. Bisa jadi orang tua kita terpapar covid, wafat, dan penyesalan akan terjadi,” kata Doni dalam kegiatan webinar program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP), (10/5/2021) lalu.
Dia mengatakan, membatasi pergerakan adalah hal sangat penting. Silaturahmi disebut tidak harus dengan fisik tapi juga bisa secara virtual.
Dia sudah menyampaikan kalau mudik dikuatirkan berdampak pada meningkatnya kasus. Apalagi kasus covid di Indonesia saat ini kurvanya sedang melandai.
“Diharapkan warga bisa bersabar terutama mereka yang nekat kembali kampung. Tolonglah bersabar. Hanya itu bisa membantu penurunan kasus aktif,” katanya.
Doni menambahkan, mencegah penularan Covid harus dilakukan secara bersama. Seluruh komponen bangsa disebut harus bekerjasama saling mengingatkan
“Jika kasus tinggi dampaknya rumah sakit kewalahan, angka kematian tinggi, dan petugas kesehatan juga kewalahan,” ujar dia.
Gotong Royong dan Patuhi Pemerintah
Ribuan korban jiwa mestinya sudah menjadi pengingat untuk selalu waspada. Tercatat sudah ada 53.753 orang meninggal dunia akibat covid sejak awal pandemi.
Sikap abai terhadap pemerintah telah terbukti membawa dampak buruk. Apa yang dikuatirkan benar terjadi.
Semua telah berlalu, namun ini bisa menjadi pelajaran penting ke depan untuk tetap patuh mengikuti arahan demi kebaikan bersama.
Covid tidak bisa diatasi tanpa kerja sama semua elemen. Semua mesti bersatu, bergotong royong menjaga dan membatasi interaksi dengan orang lain.
Adanya vaksin tidak harus membuat warga abai terhadap protokol kesehatan. Kehadiran vaksin bukanlah segalanya, kepatuhan untuk memakai masker hingga menjaga jarak mesti tetap diperhatikan