25 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeMetropolisDitelantarkan Saat Sakit, Ini Kronologi Korban Human Trafficking Asal Polman Ditolong Garda...

Ditelantarkan Saat Sakit, Ini Kronologi Korban Human Trafficking Asal Polman Ditolong Garda BMI

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Wahyuni (27), ibu muda asal Polman, Sulawesi Barat hanya dapat pasrah akibat menjadi korban human trafficking yang diduga dilakukan keluarganya sendiri. Setelah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Riyadh, Arab Saudi sejak tahun 2021 lalu

“Cukup sampai disini. Siapapun yang ingin ke Arab Saudi tolong berpikir jernih. Cukup saya yang alami,”ujar Wahyuni kepada awak media di kantor Sekretariat DPW PKB Sulawesi Selatan, Jalan Toddopoli Raya Timur, Jumat 24 Juni 2022.

Warga Jalan Desa Lagi Agi, Kabupaten Polman itu mengisahkan, dirinya berangkat ke Arab Saudi atas ajakan salah seorang keluarganya. Dia berangkat pada bulan September 2021 lalu. Dengan iming-iming mendapatkan honor yang layak demi menopang kehidupan keluarganya di desa.

“Saya ke sana atas ajakan keluarga. Saya pun kerja sudah enam bulan di janji mendapatkan gaji 1.200 real atau sekitar Rp 4 juta. Tapi kenyataannya hanya Rp 480 ribu di hari pertama. Belakangan baru dapat gaji jutaan tapi tidak sesuai dengan dijanjikan,”tutur ibu dua anak ini.

Seiring waktu berjalan, dia pun jatuh sakit dan akhirnya dirawat di salah satu rumah sakit setempat. “Saya jatuh sakit. Tapi tidak ada yang membantu ku. Saya telpon pihak perusahaan dan keluarga yang ajak saya ke Arab tapi di cuekin. Untung ada teman punya kenalan dari Gerakan Aliansi Rakyat Daerah Buruh Migran Indonesia ( Garda BMI). Kemudian saya pun menghubunginya,”katanya.

“Orang itu bernama Pak Nafis asal Banten. Dialah membantu kami pulang ke tanah air yang kemudian berkoordinasi dengan Garda BMI Sulawesi Selatan,”dia menambahkan.

Sedangkan Sekretaris DPW PKB Sulawesi Selatan, Muhammad Haekal, pihaknya cepat bergerak setelah mendapat informasi dari Garda BMI. Selanjutnya dibawa ke tanah air dengan keadaan selamat.

“Tugas kami hanya mengadvokasi. Kami berharap pemerintahdapat menyelesaikan kasus seperti ini agar tidak terulang kembali,”jelasnya.

Sementara Ketua DPC PKB Polman yang juga Wakil Ketua DPRD Polman, Amiruddin
mengapresiasi lamhkah yang dilakukan Garda BMI Banten dan Sulawesi Selatan. “Setelah saya dihubungi oleh PKB Sulsel. Tanggungjawab kami menjemput dan mengantar lamgsung ke rumahnya. Kami berharap tidak ada kejadian seperti ini lagi dan jangan mudah percaya pada oknum calo pekerja di luar negeri,”ucapnya.

Adapun Pembina Buruh Migran PKB Sulawesi Selatan menambahkan, Ippank mengatakan, kasus seperti ini sudah yang kedua kalinya Garda BMI terlibat melakukan advokasi. Yang pertama asal Kabupaten Pangkep dan Kota Makassar. Harapannya, pemerintah harus lebih serius membantu para TKI yang mencari nafkah di luar negeri.

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Wahyuni (27), ibu muda asal Polman, Sulawesi Barat hanya dapat pasrah akibat menjadi korban human trafficking yang diduga dilakukan keluarganya sendiri. Setelah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Riyadh, Arab Saudi sejak tahun 2021 lalu

“Cukup sampai disini. Siapapun yang ingin ke Arab Saudi tolong berpikir jernih. Cukup saya yang alami,”ujar Wahyuni kepada awak media di kantor Sekretariat DPW PKB Sulawesi Selatan, Jalan Toddopoli Raya Timur, Jumat 24 Juni 2022.

Warga Jalan Desa Lagi Agi, Kabupaten Polman itu mengisahkan, dirinya berangkat ke Arab Saudi atas ajakan salah seorang keluarganya. Dia berangkat pada bulan September 2021 lalu. Dengan iming-iming mendapatkan honor yang layak demi menopang kehidupan keluarganya di desa.

“Saya ke sana atas ajakan keluarga. Saya pun kerja sudah enam bulan di janji mendapatkan gaji 1.200 real atau sekitar Rp 4 juta. Tapi kenyataannya hanya Rp 480 ribu di hari pertama. Belakangan baru dapat gaji jutaan tapi tidak sesuai dengan dijanjikan,”tutur ibu dua anak ini.

Seiring waktu berjalan, dia pun jatuh sakit dan akhirnya dirawat di salah satu rumah sakit setempat. “Saya jatuh sakit. Tapi tidak ada yang membantu ku. Saya telpon pihak perusahaan dan keluarga yang ajak saya ke Arab tapi di cuekin. Untung ada teman punya kenalan dari Gerakan Aliansi Rakyat Daerah Buruh Migran Indonesia ( Garda BMI). Kemudian saya pun menghubunginya,”katanya.

“Orang itu bernama Pak Nafis asal Banten. Dialah membantu kami pulang ke tanah air yang kemudian berkoordinasi dengan Garda BMI Sulawesi Selatan,”dia menambahkan.

Sedangkan Sekretaris DPW PKB Sulawesi Selatan, Muhammad Haekal, pihaknya cepat bergerak setelah mendapat informasi dari Garda BMI. Selanjutnya dibawa ke tanah air dengan keadaan selamat.

“Tugas kami hanya mengadvokasi. Kami berharap pemerintahdapat menyelesaikan kasus seperti ini agar tidak terulang kembali,”jelasnya.

Sementara Ketua DPC PKB Polman yang juga Wakil Ketua DPRD Polman, Amiruddin
mengapresiasi lamhkah yang dilakukan Garda BMI Banten dan Sulawesi Selatan. “Setelah saya dihubungi oleh PKB Sulsel. Tanggungjawab kami menjemput dan mengantar lamgsung ke rumahnya. Kami berharap tidak ada kejadian seperti ini lagi dan jangan mudah percaya pada oknum calo pekerja di luar negeri,”ucapnya.

Adapun Pembina Buruh Migran PKB Sulawesi Selatan menambahkan, Ippank mengatakan, kasus seperti ini sudah yang kedua kalinya Garda BMI terlibat melakukan advokasi. Yang pertama asal Kabupaten Pangkep dan Kota Makassar. Harapannya, pemerintah harus lebih serius membantu para TKI yang mencari nafkah di luar negeri.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img