MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Makassar telah melaksanakan Sidang Paripurna terkait tanggapan fraksi terhadap Ranperda tentang Perubahan APBD TA. 2019
Dalam agenda tersebut, sembilan fraksi yang ada di DPRD kota Makassar menyampaikan tanggapannya terkait penjelasan pejabat walikota Makassar, Iqbal Suhaeb, beberapa waktu lalu.
Perubahan APBD TA 2019 ini dilakukan demi melakukan pembenahan dari sisi pendapatan. Mengingat PAD kota Makassar melonjak drastis dari tahun-tahun sebelumnya.
BACA:Â Fraksi PPP DPRD Makassar Dukung Penetapan Ranperda Perubahan Perda No 13 Tahun 2011
Dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), dalam hal ini juru bicara PAN, Hasanuddin Leo, mengatakan bahwa Iqbal Suhaeb akan dikenang dalam sejarah kota Makassar.
Meski begitu, politikus PAN tersebut mengatakan bahwa penurunan PAD dari target yang telah ditetapkan, tentu menjadi bahan evaluasi tersendiri.
Selain itu, anggota dewan dari komisi C DPRD Makassar tersebut menegaskan bahwa Iqbal Suhaeb bisa dikenang ketika dirinya mampu membebaskan masyarakat kalangan bawah dari jeratan BPJS mandiri.
Bahkan Hasanuddin Leo menganalogikan jika Iqbal bisa saja sama dikenangnya dengan walikota Surabaya, Risma, yang berhasil menutup Gang Dolly.
“Kalau walikota Surabaya akan dikenang karena berhasil membebaskan prostitusi terbesar di ASEAN (Dolly), maka Iqbal Suhaeb akan dikenang jika mampu membebaskan masyarakat kurang beruntung dari BPJS Mandiri menjadi peserta BPJS Non-Mandiri,” ungkapnya.
