SULSELEKSPRES.COM – Pengamat politik Rocky Gerung mengkritik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menyiapkan tempat pemakaman bagi tenaga medis.
Menurut Rocky Gerung, menyiapkan taman makam pahlawan memunculkan asumsi bahwa tenaga medis disiapkan untuk tewas. Menyiapkan makam bagi tenaga medis disebut seperti halnya menginginkan kematian bagi mereka.
“Ganjar memberitakan secara sangat percaya diri bahwa pemerintah Jawa Tengah atau gubernur akan menyiapkan taman makam pahlawan untuk para medis yang ada digaris depan. Jadi akal sehat saya mengatakan, dia menginginkan kematian apa?” ujar Rocky Gerung dilihat dari Tayangan Youtube pribadinya, Rocky Gerung Official, (14/4/2020).
Baca:Â Rocky Gerung Respon Jokowi Bagi Sembako: Pencitraan Nomor Satu
Rocky mengatakan, Ganjar mungkin saja punya niat baik tapi kalkulasi akalnya kurang bagus. Ganjar disebut seharusnya menyiapkan hal lain agar para tenaga medis jangan sampai ke taman makam pahlawan setelah menjadi jenazah.
“Masa disiapin taman makan pahlawan. Jadi berharap bahwa akan ada penghormatan setelah mereka meninggal, justru menghormati tenaga medis sebelum meninggal dengan APD. Jadi logika semacam itu menjengkelkan,” tambah Rocky.
Niat baik Ganjar, kata Rocky Gerung, tidak ditata dengan logika yang bagus. Niat baik menurutnya mesti menghitung implikasinya.
Baca:Â Rocky Gerung: Kritik Said Didu Biasa, LBP Suka Bercanda
“Tapi dibelakang itu, bekerjalah asumsi bahwa tenaga medis disiapkan untuk tewas, logikanya begitu. Bukan disiapkan untuk sehat tapi disiapkan untuk tewas. Itu saya periksa dari alam pikiran beliau,” ujarnya.
Seperti banyak diberitakan, Ganjar menyiapkan tempat pemakaman di ​​​​​​taman makam pahlawan bagi tenaga medis yang meninggal akibat virus ini.
Baca:Â Rocky Gerung : Sekarang Banyak Akademisi Berpangkat Tinggi Tapi Otaknya Kebawah
Keputusan menyiapkan Taman Makam Pahlawan untuk para tenaga medis yang meninggal akibat COVID-19 itu karena adanya penolakan pemakaman jenazah perawat oleh sejumlah warga di Ungaran, Kabupaten Semarang beberapa waktu lalu.
Ganjar mengaku sakit hati. Dia menyebut seluruh dokter, perawat dan tenaga medis merupakan pejuang kemanusiaan yang harus diberikan penghormatan karena sudah berjuang dengan luar biasa, serta mengorbankan dirinya untuk mengatasi wabah mematikan ini.