SULSELEKSPRES.COM – Kebanyakan orang akan berpikir jika para pekerja seks komersial atau mereka yang menjalani hubungan sesama jenis adalah yang paling rentan untuk terkena HIV.
Padahal, menurut data dari Kementerian Kesehatan, yang paling rentan untuk terkena infeksi penyakit mengerikan ini ternyata adalah ibu rumah tangga.
Dari data yang diambil dari tahun 1987 hingga 2014 oleh Pusat Data Informasi HIV AIDS Kemenkes dilansir doktersehat disebutkan, bahwa resiko ibu rumah tangga untuk terinfeksi HIV/AIDS ternyata jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan para pekerja seks komersial.
Data lainya yang diambil di Riau hingga bulan Agustus 2015 juga menyebutkan bahwa hanya 7 orang PSK yang terkena HIV, jauh lebih rendah dari jumlah ibu rumah tangga yang mencapai 41 orang.
Koordinator D-KAP Riau, salah satu organisasi yang memperhatikan HIV/AIDS menyebutkan bahwa PSK cenderung lebih siap untuk mencegah datangnya penyakit ini dengan cara memakai kondom.
Hal yang berbeda terjadi pada ibu rumah tangga yang memang cenderung jarang memakainya karena menganggap kondom hanya sebagai pencegah kehamilan dan mereka sudah memakai program KB.
Faktor lain yang menjadi penyebab ibu rumah tangga rentan terinfeksi penyakit ini adalah keengganan untuk mengikuti tes HIV.
Pakar kesehatan dr. Tania Savitri bahkan menyebutkan bahwa ada banyak sekali alasan ibu rumah tangga untuk melakukan tes ini seperti karena sedang hamil, malu, atau yakin bahwa dirinya dan pasangan tidak pernah berhubungan dengan orang lain sehingga akan aman dari penyakit ini.
Yang menjadi masalah adalah, penularan virus HIV tidak hanya lewat hubungan badan. Sebagai contoh penggunaan pisau cukur bersama atau memakai benda lain yang memungkinkan kita terkena darah dari pengidap HIV/AIDS juga bisa menjadi pemicunya.
Tak hanya itu, jika suami kerap pergi dinas ke luar kota, ada kemungkinan suami juga pernah ‘mencoba jajan’ di luar rumah sehingga ibu rumah tangga pun menjadi rentan untuk terinfeksi penyakit ini.