GOWA, SULSELEKSPRES.COM – Kabupaten Gowa menjadi kabupaten yang pertama kali menindaklajuti arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk melakukan penanaman vetiver atau akar wangi sebagai solusi pencegahan bencana longsor.
“Ini adalah tindak lanjut dari perintah Bapak Jokowi agar seluruh kabupaten/kota di Indonesia menanam vetiver sebagai langkah mencegah longsor. Sekaligus menjadi moment peringatan 4 tahun kepemimpinan saya bersama Bapak Wabup Gowa,” ungkap Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan sebelum melakukan penanaman vetiver di Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe, Senin (17/2/2020).
Tak hanya itu lanjut Adnan, penanaman vetiver atau akar wangi ini dilakukan serentak di 11 kecamatan yang terbagi atas wilayah dataran rendah dan tinggi dengan melibatkan sekitar 20.143 orang. Mereka terdiri dari aparatur sipil negara, TNI, Polri, anggota TP PKK, mahasiswa dan siswa.
Ia menyebutkan, untuk wilayah dataran tinggi ditanam di Kecamatan Tinggimoncong sebanyak 12.850 bibit, Kecamatan Tompobulu sebanyak 18.000 bibit, Kecamatan Manuju sebanyak 12.000 bibit, Kecamatan Pattalassang sebanyak 25.000 bibit, dan Kecamatan Biringbulu sebanyak 25.000 bibit. Kemudian Kecamatan Bontolempangan sebanyak 16.000 bibit, Kecamatan Tombolopao sebanyak 11.000 bibit, Kecamatan Bungaya 22.000 bibit dan Kecamatan Parangloe sebanyak 14.100 bibit.
Sementara di wilayah dataran rendah ditanam di Kecamatan Bajeng Barat sebanyak 10.000 bibit, dan Kecamatan Parigi sebanyak 14.050 bibit.
Sementara, Camat Parangloe Mappatangka mengatakan, di wilayah pihaknya menanam vetiver di tujuh wwilayah atau titik yakni di lima desa dan dua kelurahan. Khusus di Kelurahan Lanna, akan ditanam sebanyak 2.000 bibit dengan total warga yang dilibatkan sebanyak 250 orang.
“Mereka dari berbagai unsur, mulai dari pegawai, masyarakat, hingga para pelajar dan komunitas pencinta alam,” ujarnya.
Aksi penanaman vetiver ini pun berhasil meraih penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) kepada Pemerintah Kabupaten Gowa sebagai penyelenggara dan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan sebagai pemrakarsa.